Pukulan Baru Beijing untuk Trump, Cina Jatuhkan Sanksi terhadap Boeing
(last modified Wed, 16 Apr 2025 03:13:31 GMT )
Apr 16, 2025 10:13 Asia/Jakarta
  • Pukulan Baru Beijing untuk Trump, Cina Jatuhkan Sanksi terhadap Boeing

Di tengah perang dagang antara AS dan Cina, Beijing telah memerintahkan semua maskapai penerbangannya untuk menolak menerima pengiriman kargo dari perusahaan pesawat Amerika Serikat, Boeing.

Tehran- Pars Today mengutip Reuters melaporkan, di tengah meningkatnya perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif yang mengejutkan, Cina telah meminta semua maskapai penerbangannya untuk berhenti menerima kargo dari korporasi raksasa pesawat Amerika Serikat Boeing.

Boeing melihat Cina sebagai salah satu pasar terbesar dan dengan pertumbuhan tercepat, tapi pesaingnya, perusahaan multinasional Eropa, Airbus memiliki keunggulan di negara tersebut. Saat ini saham Boeing anjlok 4,5 persen.

Beijing juga meminta maskapai penerbangan Cina untuk berhenti membeli peralatan, suku cadang, dan komponen dari Boeing dan membatalkan pesanan.

Langkah ini kemungkinan akan meningkatkan biaya pemeliharaan pesawat yang beroperasi di negara tersebut.

Amerika Serikat dan Cina berada dalam perang tarif yang dipicu oleh Trump.

Membalas kebijakan Trump, Cina meningkatkan tarif impor dari Amerika Serikat hingga 125 persen sebagai respons terhadap tarif yang dikenakan terhadap negaranya.

Trump kini telah mengenakan tarif 145% pada semua produk Cina.

Menurut laporan tersebut, pemerintah Cina sedang menjajaki cara untuk membantu maskapai penerbangan yang menyewa pesawat Boeing dan menghadapi risiko kenaikan biaya.

Tarif sebesar 125 persen yang dikenakan Cina akan secara signifikan meningkatkan biaya pesawat Boeing yang ditujukan untuk Beijing Airlines, memberikan beban keuangan yang berat kepada mereka dan mungkin memaksa mereka untuk beralih ke alternatif seperti Airbus atau Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC).

Tiga maskapai penerbangan utama Cina berencana menerima pengiriman masing-masing 45, 53, dan 81 pesawat Boeing antara tahun 2025 dan 2027.(PH)