Bagaimana Perubahan Iklim Mengubah Krisis Menjadi Peluang di Afrika?
https://parstoday.ir/id/news/world-i176760-bagaimana_perubahan_iklim_mengubah_krisis_menjadi_peluang_di_afrika
Pars Today - Perubahan iklim di Afrika telah memberikan peluang bagi pertumbuhan hijau dan inovasi baru.
(last modified 2025-09-10T10:05:07+00:00 )
Sep 10, 2025 17:02 Asia/Jakarta
  • Afrika
    Afrika

Pars Today - Perubahan iklim di Afrika telah memberikan peluang bagi pertumbuhan hijau dan inovasi baru.

Menurut Pars Today, mengutip situs Africa.com, perubahan iklim di Afrika tidak hanya mengubah perekonomian dan ekosistem, tetapi juga memberikan peluang bagi pertumbuhan hijau dan inovasi baru.

Artikel ini melanjutkan:

Perubahan iklim di Afrika tidak hanya mengubah perekonomian dan ekosistem, tetapi juga memberikan peluang bagi pertumbuhan hijau dan inovasi baru. Terlepas dari krisis yang disebabkan oleh perubahan iklim, benua ini secara bertahap bergerak menuju pemanfaatan sumber daya terbarukan dan menawarkan solusi baru untuk mengatasi permasalahannya.

Afrika memiliki sumber daya energi terbarukan yang sangat kaya. Benua ini memiliki lebih dari 60 persen potensi surya terbaik dunia dan dapat secara berkelanjutan menggerakkan perekonomiannya tanpa perlu bahan bakar fosil.

Kisah sukses seperti pembangkit listrik tenaga surya Noor Ouarzazate di Maroko, salah satu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, menunjukkan bahwa proyek terbarukan tidak hanya dapat menyediakan energi tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Kenya juga menghasilkan lebih dari 70 persen listriknya dari sumber terbarukan, yang menjadi model bagi negara-negara berkembang lainnya.

Pertanian cerdas iklim juga merupakan peluang besar bagi Afrika. Dengan perubahan pola curah hujan yang memengaruhi pertanian tradisional, para inovator Afrika menggunakan teknologi baru untuk mengatasi tantangan ini.

Di Rwanda, petani menggunakan drone untuk memantau tanaman mereka, membantu mereka mengelola hama dengan lebih baik. Di Nigeria, perusahaan rintisan mengembangkan aplikasi untuk memperkirakan cuaca dan harga pasar, membantu petani kecil meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian.

Populasi muda Afrika juga merupakan faktor kunci dalam memajukan solusi iklim. Lebih dari 60 persen populasi benua ini berusia di bawah 25 tahun, dan kebutuhan akan pekerjaan berkelanjutan dan ramah lingkungan sangat mendesak. Sektor-sektor hijau seperti energi terbarukan, konstruksi berkelanjutan, dan daur ulang limbah menawarkan banyak peluang kerja bagi kaum muda, yang dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan memperkuat ketahanan terhadap guncangan iklim.

Namun, bergerak menuju pertumbuhan hijau di Afrika menghadapi tantangan. Salah satu kendala utama adalah pembiayaan. Negara-negara Afrika seringkali membutuhkan pinjaman untuk membiayai biaya, yang membatasi kemampuan mereka untuk meningkatkan skala proyek energi terbarukan dan membangun infrastruktur yang tangguh terhadap iklim. Komitmen pendanaan iklim global juga tidak memadai, dan Afrika hanya memiliki akses ke sebagian kecil pendanaan global.

Namun, inisiatif seperti Program Percepatan Adaptasi Afrika Uni Afrika dan KTT Iklim Afrika di Nairobi telah menyalurkan miliaran dolar untuk ketahanan iklim dan menunjukkan bahwa benua ini ingin menjadi yang terdepan dalam solusi iklim. Tindakan-tindakan ini sangat penting untuk menarik investasi global dan mengembangkan solusi praktis bagi krisis iklim.

Pada akhirnya, perubahan iklim di Afrika merupakan peluang untuk memikirkan kembali masa depan benua ini dan perannya dalam perjuangan global melawan perubahan iklim. Dengan memanfaatkan sumber daya alamnya dan menciptakan lapangan kerja hijau, Afrika tidak hanya dapat mengelola krisis tetapi juga muncul sebagai pemimpin dalam inovasi iklim. Jika Afrika berkembang pesat di era perubahan iklim, dunia kemungkinan besar juga akan mendapatkan manfaatnya.(sl)