Standar Ganda AS: Klaim Mendukung HAM atau Mendukung Penjajah?
https://parstoday.ir/id/news/world-i179284-standar_ganda_as_klaim_mendukung_ham_atau_mendukung_penjajah
Pars Today - Media Inggris Middle East Eye menulis dalam sebuah catatan tentang penentangan Washington terhadap rencana rezim Zionis Israel untuk mencaplok Tepi Barat, "Amerika Serikat berpura-pura menentang aneksasi, tetapi kenyataannya, mereka hanya menundanya, dan sekutu Arabnya berpura-pura mempercayainya."
(last modified 2025-10-30T12:51:29+00:00 )
Okt 30, 2025 14:31 Asia/Jakarta
  • Donald Trump dan Benjamin Netanyahu
    Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

Pars Today - Media Inggris Middle East Eye menulis dalam sebuah catatan tentang penentangan Washington terhadap rencana rezim Zionis Israel untuk mencaplok Tepi Barat, "Amerika Serikat berpura-pura menentang aneksasi, tetapi kenyataannya, mereka hanya menundanya, dan sekutu Arabnya berpura-pura mempercayainya."

Catatan dari media Inggris Middle East Eye, berfokus pada kebijakan ganda dan menipu Amerika Serikat di arena internasional, yang menunjukkan bagaimana Amerika Serikat memainkan peran destruktif dalam krisis Palestina dengan mendukung rezim Zionis tanpa syarat.

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Middle East Eye, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menunda rencana pencaplokan sebagian Tepi Barat ke rezim Zionis Israel dianalisis bukan sebagai kemunduran dari kebijakan anti-Palestina, melainkan sebagai taktik untuk mengelola reaksi internasional dan menjaga kepentingan strategis Amerika Serikat dan Israel.

Penundaan ini sebenarnya merupakan bentuk penipuan politik yang bertujuan untuk mengurangi tekanan diplomatik dan menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk melaksanakan rencana tersebut di masa mendatang.

Laporan ini menambahkan bahwa kebijakan ganda AS terhadap isu Palestina telah termanifestasi dengan jelas selama bertahun-tahun dalam dukungannya yang tak terbantahkan terhadap rezim Zionis dan pengabaiannya terhadap hak-hak rakyat Palestina.

Meskipun Washington menampilkan diri sebagai pembela hak asasi manusia dan perdamaian dunia, dalam praktiknya justru memicu kelanjutan pendudukan dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah-wilayah pendudukan dengan memberikan dukungan finansial, militer, dan diplomatik kepada Tel Aviv.

Dalam konteks ini, rencana Kesepakatan Abad yang diajukan oleh pemerintahan Trump merupakan contoh nyata dari kebijakan yang menipu ini.

Dengan mengabaikan tuntutan sah Palestina, rencana ini secara efektif melegitimasi konsolidasi pendudukan Israel, dan penundaan aneksasi Tepi Barat juga dapat dianalisis dalam konteks ini. Sebuah langkah taktis untuk mencegah isolasi diplomatik rezim Israel dan AS, terutama menjelang pemilu dan perkembangan regional.

Di sisi lain, dukungan AS terhadap rezim Zionis tampak jelas tidak hanya di arena politik, tetapi juga di lembaga-lembaga internasional. Veto berulang kali terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Israel merupakan contoh dukungan tanpa syarat ini.

Perilaku ini telah mempertanyakan kredibilitas lembaga-lembaga internasional dan menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan Barat, terutama Amerika Serikat, mengeksploitasi lembaga-lembaga ini untuk memajukan kepentingan mereka sendiri.

Selain itu, di tingkat media, Amerika Serikat berusaha mendistorsi opini publik dan menampilkan citra rezim Zionis yang sah dengan mengendalikan narasi dan menyensor berita terkait kejahatan Israel. Kebijakan media ini merupakan bagian dari kelicikan struktural yang sama yang melayani tujuan geopolitik Washington.

Dalam situasi ini, jelas bahwa penundaan rencana aneksasi bukanlah tanda perubahan kebijakan AS, melainkan bagian dari permainan diplomatik yang kompleks yang bertujuan untuk mempertahankan dominasi rezim Israel dan melanjutkan pendudukan dalam format yang lebih dapat diterima oleh komunitas internasional.

Perilaku ini merupakan contoh kebijakan ganda dan menipu yang dijalankan Amerika Serikat secara internasional. Sebuah kebijakan yang bukan hanya tidak membantu menyelesaikan krisis Palestina, tetapi juga membuatnya semakin rumit dan menyakitkan.(sl)