Cukup Bicara, Saatnya bertindak!
https://parstoday.ir/id/news/world-i179556-cukup_bicara_saatnya_bertindak!
Kebijaksanaan kuno Persia merupakan pelita bagi kehidupan masa kini. Salah satu dari khazanah berharga itu adalah nasihat yang berbunyi: “Perbuatanlah yang menentukan hasil, bukan kepandaian berbicara.”
(last modified 2025-11-04T07:00:01+00:00 )
Nov 04, 2025 13:37 Asia/Jakarta
  • Cukup Bicara, Saatnya bertindak!

Kebijaksanaan kuno Persia merupakan pelita bagi kehidupan masa kini. Salah satu dari khazanah berharga itu adalah nasihat yang berbunyi: “Perbuatanlah yang menentukan hasil, bukan kepandaian berbicara.”

Peribahasa Persia “Perbuatanlah yang menentukan hasil, bukan kepandaian berbicara” mengandung lautan makna dan menjadi peta jalan untuk bergerak dari kata menuju tindakan.

Menurut laporan Pars Today, di dunia modern saat ini, ketika ucapan dan janji telah menjadi komoditas yang umum, peribahasa ini tampak lebih relevan dari sebelumnya.

Nasihat Persia ini, dengan cara yang halus namun kuat, menunjukkan perbedaan antara “berbicara tentang pekerjaan” dan “melakukan pekerjaan.” Masalah muncul ketika kita menyamakan pembicaraan tentang tujuan dengan tindakan itu sendiri. Otak manusia terkadang merasa puas hanya dengan mengungkapkan keinginan melalui kata-kata, dan memperoleh kepuasan yang seharusnya datang dari tindakan nyata. Akibatnya, energi dan motivasi yang seharusnya disimpan untuk bertindak justru habis untuk berbicara.

Kebijaksanaan ini tidak terbatas pada keberhasilan pribadi semata, melainkan juga menjadi dasar kepercayaan dalam hubungan sosial. Janji yang tidak diwujudkan dengan tindakan lambat laun mengikis modal kepercayaan kita di mata orang lain. Sebaliknya, seseorang yang sedikit bicara namun banyak bertindak akan dikenal sebagai pribadi yang dapat diandalkan dan tulus.

Prinsip “Perbuatanlah yang menentukan hasil, bukan kepandaian berbicara” berlaku pula dalam bidang manajemen, ekonomi, bahkan diplomasi; bangsa dan organisasi yang menampilkan tindakan nyata jauh lebih berhasil dibandingkan mereka yang hanya berhenti pada slogan.

Akhirnya, ungkapan ini mengajak kita untuk mengenal diri sendiri. Ia bertanya kepada kita: apakah yang keluar dari mulut kita telah diwujudkan dalam tindakan? Pertanyaan ini menjadi ukuran kejujuran batin dan motivasi sejati kita. Oleh karena itu, nasihat Persia ini bukanlah sekadar semboyan kuno, melainkan seruan abadi untuk bertanggung jawab, jujur, dan membangun masa depan yang berlandaskan pada kerja nyata, bukan sekadar kata-kata.(PH)