Tantangan Apa yang Dihadapi Komisi Eropa dalam Menggalang Anggaran untuk Ukraina?
Komisi Eropa menghadapi hambatan politik, hukum, dan ekonomi dalam menggalang dukungan pendanaan bagi Ukraina.
Menurut laporan Berliner Zeitung, Komisi Eropa kesulitan memperoleh persetujuan negara-negara Eropa untuk penggalangan dana guna mempertahankan dukungan terhadap Ukraina, sehingga memicu negosiasi yang rumit.
Ursula von der Leyen mengalami kemunduran besar ketika Inggris menolak bergabung dengan dana militer UE senilai 150 miliar euro, sebuah kegagalan signifikan dalam konteks pasca-Brexit. Upaya pemanfaatan 140 miliar euro aset Rusia yang dibekukan di Euroclear juga ditentang Belgia dengan alasan risiko pasar keuangan dan beban pajak apabila aset harus dikembalikan.
Perbedaan pandangan negara anggota terkait bentuk bantuan—hibah atau pinjaman—menghambat kecepatan keputusan politik. Selain itu, tekanan ekonomi domestik, inflasi, serta ketidakpuasan publik di negara anggota membuat alokasi dana ke Ukraina menjadi isu sensitif.
Berkurangnya bantuan Amerika Serikat semakin memperbesar beban Eropa, sementara kebutuhan Ukraina bersifat mendesak dan bertabrakan dengan proses birokrasi UE yang lambat.
Secara keseluruhan, dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina menuntut inovasi mekanisme pembiayaan, konsensus politik yang kuat, serta tata kelola sumber daya yang efektif agar Uni Eropa mampu menjaga stabilitas regional dan menghadapi tekanan Rusia.(PH)
