Pengiriman Pasukan dan Peralatan Baru Militer Turki ke Suriah
https://parstoday.ir/id/news/world-i47537-pengiriman_pasukan_dan_peralatan_baru_militer_turki_ke_suriah
Media Turki mengabarkan kesiapan militer negara ini untuk mengirim pasukan dan peralatan perang baru ke perbatasan Suriah guna melakukan operasi di kota Afrin, barat laut negara Arab ini. Berita pengiriman pasukan dan peralatan militer Turki ke perbatasan Suriah tersebar setelah berakhirnya pertemuan Dewan Keamanan Nasional Turki (MGK) pada Selasa, 28 November 2017.
(last modified 2025-10-23T09:37:35+00:00 )
Des 01, 2017 17:02 Asia/Jakarta

Media Turki mengabarkan kesiapan militer negara ini untuk mengirim pasukan dan peralatan perang baru ke perbatasan Suriah guna melakukan operasi di kota Afrin, barat laut negara Arab ini. Berita pengiriman pasukan dan peralatan militer Turki ke perbatasan Suriah tersebar setelah berakhirnya pertemuan Dewan Keamanan Nasional Turki (MGK) pada Selasa, 28 November 2017.

Berdasarkan keputusan dewan tersebut, Turki harus melanjutkan segala bentuk langkah-langkah tambahan untuk menciptakan keamanannya terutama di berbagai wilayah perbatasan. Dalam konteks tersebut, Angkatan Bersenjata Turki berkewajiban untuk menciptakan zona aman di berbagai daerah Afrin dan barat Idlib. Langkah ini dilakukan pasca pelaksanaan sukses operasi pengawasan untuk menciptakan wilayah yang kosong dari ketegangan di Provinsi Idlib.

Disebutkan bahwa peralatan perang baru yang akan dikirim Turki ke perbatasan Suriah meliputi puluhan tank, kendaraan lapis baja dan artileri. Surat kabar Vatan terbitan Turki menulis, 180 komando Tuki telah dikirim ke Idlib, utara Suriah bersamaan dengan pengiriman peralatan perang baru ke perbatasan negara itu.

Artileri Turki di sekitar Perbatasan Suriah.

Bekir Bozdag, Wakil Perdana Menteri Turki dalam wawancara televisi pada Kamis, 30 November 2017, mengatakan, langkah-langah baru bersama oleh Turki,  Republik Islam Iran dan Rusia untuk membangun titik-titik pengawasan di Idlib telah diambil, di mana ini adalah langkah yang sangat penting dan menjadi sumber harapan bagi berakhirnya ketegangan dan konflik di Suriah.

Menurutnya, keberhasilan operasi bersandi "Perisai Furat" untuk membersihkan sejumlah wilayah di utara Suriah termasuk kota al-Bab dan penciptaan berbagai wilayah yang kosong dari bentrokan di Idlib telah membuat para pejabat Turki berkesimpulan bahwa kota Afrin juga sangat penting bagi Turki, oleh kerena itu, pemerintah Ankara tidak tinggal diam menyaksikan ancaman dari kelompok-kelompok Kurdi Suriah seperti  YPG (Unit Perlindungan Rakyat) di kota tersebut. Wakil PM Turki menganggap YPG mengikuti jejak anggota-anggota PKK (Partai Buruh Kurdistan).

Republik Islam Iran, Rusia dan Turki memiliki peran yang tak terbantahkan dalam menciptakan berbagai wilayah aman di Suriah. Kebijakan pemerintah Damaskus yang sejalan dengan keputusan tiga negara tersebut juga telah menyebabkan kekalahan kelompok-kelompok teroris dan pemberontak bersenjata Suriah, namun sejumlah kalangan politik dan pemerintah Damaskus masih khawatir dengan kemungkinan perubahan arah perilaku pemerintah Ankara dalam perimbangan di Suriah.

Kekhawatiran tersebut muncul disebabkan sejarah perilaku politik Turki yang sebelumnya dalam konteks perkembangan krisis Suriah. Apalagi, Turki sebelumnya telah mempersenjatai pemberontak Suriah untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad. Banyak kalangan Suriah dan Turki juga menilai peristiwa pembersihan Idlib dari kehadiran kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) dan keberhasilan operasi Perisai Furat sebagai hasil dari transaksi Turki dengan Daesh.

Keluarnya kelompok teroris Daesh dari Idlib dengan imbalan kehadiran dan penempatan pasukan Turki di wilayah ini –untuk menghadapi kemajuan dan keberhasilan pasukan Kurdi Suriah dalam operasi di medan perkembangan Suriah– menjadi penyebab utama pesimisme pemerintah Damaskus, pasukan nasional Suriah serta sekutunya atas klaim Turki untuk menumpas teroris Daesh dan kelompok-kelompok pemberontak bersenjata.

Meningkatnya kehadiran pasukan Turki di Suriah dan pengiriman peralatan militer ke perbatasan negara ini telah membuat kalangan politik Turki sendiri ragu atas tujuan partisipasi pasukan negaranya di medan tempur Suriah. Dengan kata lain, tidak hanya pemerintah Damaskus, namun juga para politisi Turki yang menilai bahwa langkah tersebut sebagai tindakan untuk menutupi upaya pemerintah Ankara dalam memajukan program dan keputusan MGK yang belum diumumkan, dan bahkan mereka pun ragu atas tujuan asli dari langkah yang telah diumumkan. (RA)