Mosi Tidak Percaya terhadap PM Inggris Mengemuka
-
Jeremy Corbyn, Ketua Partai Buruh Inggris
Setelah penolakan Majelis Rendah Inggris terhadap kesepakatan negara ini dengan Uni Eropa terkait Brexit, rencana pengumuman mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Theresa May mulai mengemuka.
Jeremy Corbyn, Ketua Partai Buruh Inggris, kubu oposisi terbesar di negara ini, menuding May mengulur waktu parlemen dan rakyak Inggris selama dua tahun untuk meraih kesepakatan yang pada akhirnya ia tidak menghormati suara rakyat. Demikian dilansir IRNA.

Corbyn mengatakan bahwa proses pengumuman mosi tidak percaya terhadap pemerintah telah dimulai sehingga parlemen akan mampu mencopot May.
Berdasarkan program yang telah diumumkan ini, voting terkait mosi tidak percaya May akan diambil hari ini Rabu (16/1).
Jika Majelis Rendah menyetujui ketidakmampuan pemerintah, May memiliki waktu dua pekan untuk meraih kembali suara kepercayaan parlemen dan jika tidak, akan digelar pemilu di negara ini.
Majelis Rendah Inggris Selasa sore (15/1) menolak kesepakatan pemerintah London dan Uni Eropa terkait Brexit.
Di proses pengambilan suara ini, 432 anggota menentang dan 202 setuju. Lebih dari sepertiga partai May di Partai Konservatif juga termasuk dari mereka yang menentang kesepakatan ini.
Theresa May dan pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa di bulan November mencapai kesepakatan, namun pelaksanaannya membutuhkan kesepakatan dari Majelis Rendah Inggris.
Pemerintah Inggris harus menjalankan proses Brexit hingga Maret 2019. (MF)