Pemimpin Bangsa Islam: Qassem Soleimani Bukan Teroris!
Pemimpin Bangsa Islam (Nation of Islam) Louis Farrakhan menyampaikan pidato utama 3,5 jam pada konferensi Saviors 'Day di Detroit, Michigan, 23 Februari 2020.
Dalam pidatonya, Farrakhan berbicara tentang pembunuhan komandan Komandan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani oleh pasukan Amerika Serikat.
Pria yang pernah berkunjung ke Republik Islam Iran itu mengatakan bahwa dia pikir dirinya telah bertemu dengan Letjen Soleimani selama lawatannya ke Iran.
Farrakhan menuturkan, Presiden AS Donald Trump membunuh Qassem Soleimani dengan alasan dia adalah "orang jahat" karena membunuh orang-orang Amerika.
"Di mana orang-orang yang dibunuh oleh Soleimani? Apakah dia membunuhnya di New York? Apakah dia membunuhnya di Philly? Apakah dia membunuhnya di Colorado, atau California, atau Florida? Di mana dia membunuh mereka!? Dia membunuh mereka di Irak! Apa yang kalian lakukan di Irak? Siapa yang menginginkan kalian ke sana? " tanya Farrakhan dengan nada keras.
Dia menambahkan, Trump mengatakan bahwa Bush harus dimakzulkan, mengapa? Karena dia berbohong kepada rakyat Amerika bahwa Irak memproduksi senjata pemusnah massal. Ketika pasukan dikirim ke Irak, apakah mereka menemukan senjata tersebut?
"Berapa jumlah warga Irak yang dibunuh oleh pasukan Amerika? Puluhan ribu orang. Berapa jumlah pasukan Amerika yang tewas di sana? Ribuan pasukan. Karena Anda mengirim mereka ke sana," ujarnya.
Farrakhan menjelaskan, Obama yang mengirim mereka ke Irak. Anak-anak muda berkulit putih yang bergabung dengan angkatan bersenjata untuk membela negara ini, Anda kirim ke sana untuk mati, karena untuk ambisimu atas minyak, untuk merampas kekayaan bangsa-bangsa lain.
"Pria ini (Qassem Soleimani) bukan teroris. Dia adalah anggota militer yang membunuh penjajah yang menduduki tanah Irak. Dia –sebagai saudara rakyat Irak dari Iran– berusaha agar mereka terbebas dari pasukan penjajah," tegasnya.
Aktivis politik Amerika itu menuturkan, saya bersumpah demi Tuhan bahwa saya menganggap Anda sebagai seorang pasukan penjajah.
"Apa yang kalian lakukan di Timur Tengah? Semua tentara kita di sana. Siapa yang memikirkan mereka?" pungkasnya.
Letjen Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Syahid Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid diteror oleh miiter Amerika Serikat di Bandara Baghdad, ibu kota Irak, pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Aksi pengecut tersebut dilakukan pasukan AS atas perintah langsung dari Presiden Donald Trump. Empat pasukan IRGC (Pasdaran) yang menyertai Letjen Soleimani dan empat anggota Hashd al-Shaabi yang menyertai Abu Mahdi al-Muhandis juga gugur syahid dalam serangan udara tersebut.
Sejak kemunculan kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS) buatan AS dan kelompok-kelompok teroris lainnya di Irak dan Suriah, pemerintah kedua negara ini meminta secara resmi Republik Islam Iran untuk membantu menumpasnya.
Letjen Soleimani ditugaskan untuk misi tersebut hingga akhirnya, Daesh di Irak dan Suriah berhasil ditumpas dan berbagai wilayah Irak dan Suriah yang diduduki teroris berhasil dibebaskan dan direbut kembali. (RA)