AS Akui Komitmen Penuh Iran sebelum Trump Keluar dari JCPOA
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengakui bahwa Iran secara penuh mematuhi komitmennya di kesepakatan nuklir sebelum pemerintahan Donald Trump keluar dari JCPOA.
Menurut laporan Tasnim News, Ned Price Rabu (24/2/2021) saat jumpa pers seraya menekankan komitmen Iran sebelum keluarnya pemerintahan Trump dari JCPOA menambahkan,"Laporan Badan Energ Atom Internasional (IAEA) membuktikan klaim ini."
Jubir Kemenlu AS lebih lanjut menambahkan, "Saya harus mengingatkan poin ini bahwa kami memiliki kepercayaan penuh kepada IAEA. Ketika JCPOA secara penuh dilaksanakan, Iran juga mematuhi seluruh komitmennya. Pejabat IAEA puas atas kepatuhan Iran terhadap komitmennya."
Mantan Presiden AS Donald Trump, Selasa, 8 Mei 2018 secara ilegal dan melanggar komitmen Washington di JCPOA mengumumkan negaranya keluar dari kesepakatan internasional ini dan memulihkan sanksi terhadap Tehran.
Selama setahun setelah keluarnya AS dari JCPOA, Iran tetap menjalankan secara penuh komitmennya di kesepakatan ini dan memberi kesempatan kepada negara-negara Eropa untuk menunaikan janji dan komitmennya mengkompensasi dampak keluarnya Washington.
Pemerintah Iran pada 5 Januari 2020 di statemennya mengumumkan langkah kelima dan terakhir terkait penurunan komitmen negara ini di JCPOA.
Berdasarkan Paragraf 26 dan 36 JCPOA, jika pihak seberang tidak mematuhi komitmennya, maka Iran berhak menghentikan total atau sebagian komitmennya. (MF)