Senator AS Protes Serangan Washington ke Suriah
Senator Amerika Serikat (AS) dari negara bagian Vermont mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas serangan AS ke sejumlah wilayah di timur Suriah.
Seperti dilaporkan FNA, Bernie Sanders Jumat (26/2/2021) dalam statemennya mengungkapkan kekhawatiran atas serangan jet tempur AS ke timur Suriah. Dia mengatakan "Pada tahun 2019, DPR meratifikasi undang-undang mengakhiri partisipasi AS di perang Yaman. Ini langkah penting dan bersejarah DPR, dan harus berlanjut."
Juru bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby hari Jumat menyatakan bahwa militer negara ini atas instruksi langsung Presiden Joe Biden mengirim dua jet tampur F-15 dan menembakkan tujuh peluru kendali ke wilayah Al-Bukamal di Suriah, di mana sembilan bangunan berhasil dihancurkan dan dua gedung lainnya rusak sebagian.
Sejumlah senatorn pada hari Jumat memprotes langkah militer Amerika Serikat menyerang Suriah.
Tim Kaine, senator Demokrat saat merespon serangan ini menuturkan, langkah militer asing tidak sah tanpa kesepakatan DPR dan dalam kondisi nondarurat nasional.
Amerika Serikat sejak tahun 2014 dengan dalih memerangi kelompok teroris Daesh (ISIS) menduduki wilayah Suriah secara ilegal dan meski Damaskus berulang kali memprotes kehadiran ilegal ini, namun Washington masih tetap bercokol di Suriah.
Kehadiran ilegal AS di Suriah dengan dalih memerangi terorisme terjadi ketika menurut pengakuan Mantan Presiden Donald Trump, Washington adalah faktor utama kemunculan kelompok teroris termasuk Daesh.
Menurut berbagai laporan resmi, Amerika sampai saat ini mengirim senjata senilai miliaran dolar dan peralatan perang kepada teroris di Suriah. (MF)