New York Times: Represi Maksimum terhadap Iran Gagal
Koran New York Times (NY Times) di artikelnya menulis, fakta pahit adalah represi maksimum terhadap Republik Islam Iran gagal.
Dewan Editorial New York Times Sabtu (10/4/2021) di sebuah artikel dengan tajuk "Represi Maksimum terhadap Iran Gagal" menulis, kembali ke kesepakatan nuklir merupakan langkah awal untuk keluar dari "kubangan rawa" ini."
"Sekarang ada sedikit kesempatan bagi Iran dan Amerika Serikat untuk kembali ke prinsip-prinsip Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), yang oleh para pendukung dan kritikus disebut kesepakatan nuklir Iran," tulis NY Times.
Lebil lanjut koran ini menambahkan, fakta pahit adalah sanksi tekanan maksimum tidak berkelanjutan. Sanksi ini tidak memperbaiki perilaku Iran, tapi sebaliknya. Iran mulai melaksanakan pelanggaran komitmennya yang telah disusun untuk memberi pelajaran kepada Amerika, untuk mengingatkan Washington tentang seperti apa dunia ini tanpa kesepakatan nuklir Iran.
"Pada bulan Mei, jika kesepakatan nuklir tidak dihidupkan kembali, pengawas internasional tidak akan dapat mengamati apa yang terjadi di situs nuklir Iran, tambah Dewan Editorial NY Times.
Meski ada pengakuan berulang dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait kepatuhan Iran terhadap seluruh komitmennya, pemerintah Amerika pda 8 Mei 2018 secara sepihak keluar dari JCPOA.
Sementara itu, Trioka Eropa meski menentang AS secara verbal dan berjanji memberi kompensasi dampak keluarnya Washington tersebut, namun mereka tidak menunaikan janjinya.
Republik Islam Iran sebagai respon atas sikap Eropa, mulai melaksanakan lima langkah penurunan komitmen JCPOAnya dan baru-baru ini Tehran juga menghentikan pelaksanaan sukarela protokol tambahan. (MF)