Presiden AS Tanggapi Pengayaan Uranium 60 Persen oleh Iran
(last modified Sat, 17 Apr 2021 06:02:54 GMT )
Apr 17, 2021 13:02 Asia/Jakarta
  • Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri) dan Presiden AS Joe Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih.
    Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri) dan Presiden AS Joe Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, pengayaan uranium dengan kemurnian 60 persen oleh Iran melanggar kesepakatan nuklir JCPOA.

Hal itu disampaikan Biden dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih, Jumat (16/4/2021) seperti dikutip laman Farsnews.

"Kami tidak mendukung langkah itu dan tidak berpikir bahwa bergerak menuju pengayaan 60 persen akan bermanfaat, tetapi kami senang Iran setuju melanjutkan negosiasi," kata Biden menjawab pertanyaan wartawan Reuters.

Menurutnya, pengayaan uranium 60 persen oleh Iran tidak akan membantu perundingan Wina.

Amerika Serikat sendiri sudah hampir empat tahun melanggar kesepakatan nuklir dengan Iran dan resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

Pada Selasa lalu, Deputi Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Sayid Abbas Araghchi mengatakan Republik Islam telah memulai pengayaan 60 persen.

"Iran telah memberitahu direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional lewat sebuah surat tentang dimulainya pengayaan uranium ke tingkat 60 persen," kata Araghchi. (RM)