Mengapa Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Harus Dilakukan ?
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani memandang penarikan pasukan asing sebagai peluang terbesar dalam sejarah kontemporer negaranya.
Ashraf Ghani usai shalat Idul Fitri mengucapkan selamat kepada rakyat Afghanistan atas datangnya hari raya Idul Fitri ini, dan menyerukan pembelaan terhadap darah syuhada sekolah Kabul serta korban dari peristiwa lainnya di negaranya, yang dinilai sebagai pertahanan nasional.
Ashraf Ghani menegaskan, "Kemajuan sistem republik adalah bahwa setiap presiden akan pergi setelah beberapa saat menjabat dan dia harus mendengarkan keinginan rakyatnya,".
Ghani juga mengatakan bahwa Taliban harus memikirkan untuk memilih solusi fundamental dan politik karena perang dan pertumpahan darah bukanlah solusi untuk penyelesaian masalah nasional.
Sementara itu, sumber berita Afghanistan melaporkan bahwa Ashraf Ghani bertemu dengan mantan Presiden Hamid Karzai dan pemimpin Hezb-e-Islami Gulbuddin Hekmatyar untuk membahas perkembangan perdamaian terkini.
Statemen Presiden Afghanistan bahwa penarikan pasukan asing dari negaranya merupakan titik balik dalam sejarah kontemporer Afghanistan menunjukkan urgensi berakhirnya pendudukan negara ini oleh Amerika Serikat dan NATO.
Selama 20 tahun terakhir ini, Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya telah menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di Afghanistan dengan dalih memerangi terorisme dan mengendalikan Taliban.
Ashraf Ghani menilai keputusan Gedung Putih untuk menarik pasukannya dari Afghanistan sebagai kesempatan bersejarah yang dapat mengantarkan era baru perubahan politik dan sosial di negaranya.
Selama dua dekade terakhir, rakyat Afghanistan berharap bahwa Amerika Serikat dan NATO, yang telah mengklaim memerangi ekstremisme dan kekerasan di negara itu, akan membuka jalan bagi kembalinya stabilitas dan perdamaian di Afghanistan. Mereka memandang kehadiran pihak asing di negaranya menimbulkan ketidakamanan dan perang yang menyebar lebih dari sebelumnya.
Hasil dari kehadiran militer AS dan NATO di Afghanistan selama 20 tahun terakhir adalah pembunuhan dan luka-luka ratusan ribu orang dan penghancuran infrastruktur dan keterbelakangan ekonomi yang luas. Efek Sosial, ekonomi dan keamanan akan mempengaruhi kehidupan rakyat Afghanistan.
Ketika Amerika Serikat memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada bulan September, ada harapan di antara masyarakat di negara itu bahwa penarikan pasukan asing akan memotivasi Taliban untuk menghentikan kelanjutan perang
Pengalaman enam tahun terakhir mengenai ketergantungan pasukan Afghanistan terhadap pihak asing untuk menjaga keamanan nasionalnya pasca berakhirnya misi pasukan asing di negara ini pada akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa Afghanistan dapat menghadapi ancaman terorisme tanpa kehadiran dan partisipasi pasukan asing.
Mengingat Amerika Serikat selama ini hanya mengevakuasi sebagian pangkalannya di Afghanistan dan memindahkan pasukannya ke pangkalan lain di negara itu, masih ada keraguan tentang implementasi keputusan Presiden AS Joe Biden untuk menarik pasukannya secara total dari Afghanistan. Oleh karena itu, dalam beberapa bulan mendatang menjadi kesempatan untuk memverifikasi janji Washington kepada Kabul.(PH)