Influencer Cina: Keindahan Iran dan Keramahan Warganya Buat Kami Kagum
-
Wisman CIna di Iran
Cecilia, kurang lebih 10 tahun bekerja sebagai perwakilan sebuah perusahaan penerbangan Iran, di Cina. Ia menuturkan, "Setiap kali saya selesai berkunjung ke Iran, untuk beberapa waktu saya akan merindukan negara ini."
"Dalam perjalanan wisata ini, setiap hari kami selalu mendapat kejutan baru. Kami merasakan keramahan warga Iran, dari dalam lubuk hati kami, oleh karena itu saat akan kembali ke Cina, kami merasa rindu."

Rombongan keempat, saat ini sedang menuju ke Iran, dan rencananya mereka akan melakukan perjalanan ke Iran, untuk menikmati makanan, dan penganan khas negara ini.
Di antara para influencer Cina, tersebut ada yang berprofesi sebagai wartawan, sejarawan, atau bahkan model. Di antara mereka ada perempuan single, ada juga yang sudah menikah.
Sebagian dari mereka menyukai Iran, karena dipengaruhi film-film besutan sutradara Abbas Kiarostami, atau musik-musik karya Keyhan Kalhor. Usia rata-rata influencer Cina, yang tergabung dalam empat rombongan itu, antara 25-40 tahun.

Enny, salah satu dari 20 influencer Cina, berkunjung ke Iran, bersama rombongan Jalur Sutra. Ia mengelola sendiri turnya, ia juga mahir bermain tenis, dan sudah mengunjungi 45 negara dunia. Ini adalah perjalanan pertamanya ke Iran.
Enny menceritakan pengalamannya berkunjung ke Iran, seperti ini,
"Saat saya mendengar usulan empat proyek untuk kunjungan ke Iran, dan saya punya kesempatan untuk mengikuti salah satunya, saat itu saya ingin menyaksikan Jalur Sutra, di Iran, menurut saya jalur ini telah menjalin hubungan erat Iran dan Cina."

Enny mengaku sangat terkesan dengan hadiah bunga mawar yang diberikan kepadanya saat penyambutan di bandara Tehran, dan perpisahan di bandara Mashhad. Ia menuturkan,
"Keramahan orang-orang Iran, sudah terbukti bagi kami."
Enny yang memiliki follower sekitar 1,5 juta orang, dan banyak pemain tenis di Cina, yang menjadi followernya, mengatakan, ketika ia menyampaikan masalah seputar Jalur Sutra, beberapa orang di kota Shenzhen, memintanya untuk menyiapkan perjalanan ke Iran, bagi mereka.

Jalur Sutra, telah membuat Enny, dan kawan-kawan seperjalannya terkagum-kagum. Sehubungan dengan ini ia menjelaskan,
"Mirip dengan berjalan kaki di dalam sejarah, kami bertemu dengan masyarakat dari berbagai belahan dunia, dan sangat menarik."

Edward, warga kota Shenzhen, dan memiliki follower sekitar 1,5 juta orang di media sosial Cina, mengatakan,
"Saya tinggal di kota bersejarah yang sangat mirip dengan kota-kota bersejarah Iran. Oleh karena itu ketika saya berada di negara ini, saya tidak rindu rumah, saya tidak merasa asing. Keramahan Iran, membuat saya kagum."
Murphy, salah satu dari 20 influencer Cina, yang datang ke Iran, memiliki sekitar lima juta follower. Ia tinggal di Beijing, dan ketika memutuskan melancong ke Iran, keluarga serta kawan-kawannya merasa khawatir. Mereka mengira di Iran, perang, dan mengusulkan supaya Murphy, memilih negara lain untuk wisata.
Soal ini Murphy menuturkan,
"Sebelum melakukan perjalanan ke Iran, saya punya informasi yang tidak terlalu jelas, dan saya tidak tahu apakah saya akan memakai topi atau harus mengenakan kerudung, ketika tiba di Iran, menurut saya pakaian perempuan Iran, meski berhijab, tetap menarik, bahkan ini menjadi inspirasi pakaian bagi kami dalam perjalanan-perjalanan berikutnya. Dalam kunjungan ini saya menyaksikan versi lain dari Iran, dan saya mendapat reaksi positif dari sahabat-sahabat saya setelah saya membagikan unggahan saya, dan sekarang banyak dari follower saya bertanya tentang bagaimana caranya berkunjung ke Iran, berapa biaya dan hotelnya."
Satu lagi anggota rombongan yang pernah datang ke Iran, enam tahun lalu, dan mengunjungi kota-kota bersejarah seperti Isfahan, Shiraz, dan Yazd, mengatakan, chador warna warni dengan hiasan gambar bunga di Mashhad, Makam Imam Ridha, baginya menarik, dan membuat perempuan yang mengenakannya menjadi lebih cantik.

Ia mengatakan,
"Perempuan-perempuan Iran, bukan hanya memiliki paras yang cantik, mereka juga memiliki hati, dan batin yang cantik."
Pasangan muda dalam rombongan yang keduanya mengenakan cincin berhias batu Pirus, yang dibeli di Mashhad, mengaku ingin kembali ke Iran, dan kota Mashhad. Suasana kota ini menurut mereka menarik, berkesan, dan penuh spiritualitas.

Influencer Cina, lain bernama Yuyu, mengaku sangat menyukai makanan Iran, Abgoosht. Ia selalu memakai aplikasi penerjemah sehingga bisa berbicara dengan warga Iran, di jalan-jalan. Salah satu kritik Yuyu, dan teman-teman seperjalanannya adalah sama sekali tidak ada konten berbahasa Cina, sehingga mereka harus mengajak seorang pemandu wisata yang berbahasa Inggris, dalam kunjungan ini.

Yuyu mengaku sangat menikmati berbelanja di Iran, dan ia menyarankan teman-temannya untuk menikmati belanja di Iran. Saffron, ekstrak bunga mawar (Golab), dan teh hitam Iran, adalah beberapa barang yang dibeli rombongan influencer Cina ini.(HS)