Mar 25, 2024 19:42 Asia/Jakarta
  • satelit Iran
    satelit Iran

Industri antariksa Iran, melewati tahun 1402 Hs (kalender Persia berakhir pada 19 Maret 2024) dengan meluncurkan tujuh satelit ke luar angkasa, dan di tahun 1403 Hs, diprediksi 20 satelit lain akan diproduksi dan diluncurkan.

Capaian-capaian ilmuwan industri antariksa Iran, tahun 1402 Hs di antaranya adalah penyusunan program kerja 10 tahun industri antariksa di Dewan Tinggi Antariksa Iran, pameran satelit-satelit baru, peluncuran tujuh satelit riset dan operasi luar angkasa, pengembangan kerja sama antariksa internasional dengan negara-negara yang memiliki teknologi antariksa, pembangunan pangkalan antariksa terbesar Iran, di Chabahar, dan pelaksanaan proyek perancangan dan pembuatan sistem satelit Syahid Soleimani.
 
Satelit Noor 3 yang merupakan satelit pengukuran dan identifikasi, diluncurkan ke luar angkasa bertepatan dengan peringatan dimulainya kepemimpinan Imam Mahdi af, oleh roket peluncur kombinasi tiga tahap Qased.
 
 

 

Satelit Noor 3 diluncurkan ke luar angkasa oleh roket Qased, dengan kecepatan 7,3 kilometer per detik pada 23 September 2023, dan berada pada orbit 450 kilometer di atar permukaan bumi.
 
Capaian lain yang diraih tahun 1402 Hs, adalah menciptakan lingkungan hidup di luar angkasa untuk pertama kalinya setelah 10 tahun, oleh karena itu Iran, sukses meluncurkan bio kapsul Kavoush, dengan roket peluncur buatan dalam negeri Salman.
 
 

 

Bio kapsul ini membawa misi ilmu pengetahuan, riset dan teknologi sebagai persiapan pengiriman manusia ke luar angkasa dalam rangka mengembangkan, dan mengeksplorasi teknologi-teknologi yang diperlukan di bidang ini. Bio kapsul, Kavoush, berhasil ditempatkan di orbit 130 kilometer di atar permukaan bumi.
 
Bio kapsul berbobot 500 kilogram yang merupakan pesanan Organisasi Antariksa Iran, itu diproduksi oleh Pusat Riset Antariksa, Kementerian Sains, Riset dan Teknologi Iran.
 
 

 

Peluncuran bio kapsul ini telah menguji coba beragam teknologi pengiriman ke luar angkasa termasuk peluncuran, reparasi, sistem kendali kecepatan, dan pelindung benturan, proyek aerodinamika kapsul, dan payung, sistem-sistem terkait kendali, dan pemantauan kondisi lingkungan hidup di luar angkasa.
 
Selain itu, peluncur satelit Qaem 100, juga berhasil membawa satelit buatan Pusat Riset Antariksa Iran, Soraya, yang merupakan satelit riset SRI, ke luar angkasa pada 20 Januari 2024, dan ditempatkan di orbit 750 kilometer di atas permukaan bumi. Peluncuran satelit Soraya, merupakan rekor baru dari sisi ketinggian satelit yang pernah dicapai oleh Iran, selama ini.
 
 

 

Peluncur satelit Qaem 100, berbahan bakar padat, dan mampu membawa beban seberat 100 kilogram ke orbit sekitar 500 kilometer di atas permukaan bumi, dan sukses membawa satelit Soraya, yang berbobot sekitar 50 kilogram, ke orbit 750 kilometer, pada peluncuran ketiga dan mencatat rekor baru bagi Iran.
 
Peluncuran satelit Soraya, dianggap sebagai langkah penting dalam rangka meningkatkan kemampuan injeksi satelit di orbit-orbit yang lebih tinggi. Di saat yang sama, untuk pertama kalinya para ilmuwan antariksa Iran, berhasil meluncurkan tiga satelit buatan dalam negeri dengan peluncur lokal.
 
 

 

Tiga satelit Iran, Mehda, Keyhan 2, dan Hatef 1, untuk pertama kalinya diluncurkan oleh roket peluncur satelit Simorgh, buatan Kemenhan Iran, ke luar angkasa, pada 28 Januari 2024, dan ditempatkan di 450 kilometer di atas permukaan bumi.
 
Satelit Mehda, adalah satelit riset yang tahapan rancangan, produksi, perakitan, dan uji cobanya dilalui di Pusat Riset Antariksa Iran, dan nanosatelit Keyhan 2 dan Hatef 1, dirancang dan disiapkan oleh perusahaan Industri Elektronik Iran.
 
Peluncuran satelit terbaru Iran, pada tahun 1402 Hs, adalah pada 29 Februari 2024, yaitu peluncuran satelit Pars 1, dengan bobot 134 kilogram, dan merupakan satelit riset-pengukuran, oleh roket peluncur Soyuz, dari pangkalan Vostochny Cosmodrome, Rusia, dan berhasil ditempatkan di orbit 500 km di atas permukaan bumi. (HS)