Iran, 40 Tahun Pacsa Revolusi Islam (7)
(last modified Wed, 26 Sep 2018 06:44:15 GMT )
Sep 26, 2018 13:44 Asia/Jakarta
  • Revolusi ilmu pengetahuan di Iran.
    Revolusi ilmu pengetahuan di Iran.

Iran pasca kemenangan Revolusi Islam dan khususnya pada dua dekade terakhir, mencatat proses cepat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi moderen. Dalam hal ini, dilakukan investasi serius di sektor teknologi strategis seperti sel punca, energi terbarukan, teknologi lingkungan hidup, teknologi mikro elektronik, antariksa, teknologi nano, kedokteran, obat-obatan herbal dan berbagai sektor lain.

Pada bidang-bidang tersebut Iran mencapai perkembangan pesat dan sekarang nama Republik Islam berada di jajaran negara-negara pengembang sains strategis dunia.  Sejak dimulainya Program Pembangunan Ketiga pada tahun 2000, Iran memasuki gelombang kedua perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Dalam hal ini telah dilakukan berbagai upaya konstan dalam mengembangkan infrastruktur termasuk sekolah, universitas, laboratorium dan taman-taman sains dan iptek.

Sedemikian rupa sehingga jumlah taman-taman sains-iptek di Iran pada tahun 2016 telah mencapai 39 taman, sementara pada tahun 2002 hanya tercatat satu taman sains-iptek di Iran. Lonjakan dan perkembangan pesan di bidang iptek tersebut menunjukkan kapasitas besar Republik Islam dalam pembangunan dan kemajuan ilmiah.

Berdasarkan laporan terbaru lembaga Nature Index pada 24 Januari 2018, Republik Islam Iran selama satu dekade terakhir mencatat 22 persen perkembangan tahunan dibandingkan berbagai negara dunia. Dengan demikian Iran mencatat volume perkembangan tertinggi di dunia di sektor sains dan iptek, serta berada di posisi teratas di dunia di sektor sains, iptek dan teknis.

Doktor Dehqani, pembina di lembaga  Islamic World Science Citation Center (ISC) dalam hal ini mengatakan, "Revolusi Islam merupakan pencetus berbagai transformasi sosial di Iran."

Proses produksi ilmiah Iran berdasarkan data dari ISC, mengalami kemajuan sangat pesat. Jumlah 500 dokumen yang tercatat pada awal kemenangan Revolusi Islam, sekarang telah mencapai 47 ribu dokumen. Iran pada masa awal kemenangan Revolusi Islam memiliki tingkat partisipasi 0,095 persen dalam produksi ilmiah dunia dan berada di peringkat 43 dunia dan sekarang tingkat partisipasi Iran telah mencaai 1,9 persen dan berada di posisi ke-16 dunia.

Andre Yefstratov, pengamat urusan Timur Tengah Rusia menyinggung berbagai terobosan dan kemajuan teknologi Republik Islam Iran dalam beberapa tahun terakhir dan mengatakan, "Iran berada di peringkat pertama kemajuan ilmiah dunia." Ditegaskannya pula tingkat paritispasi para peneliti Iran dalam pelaksanaan program energi panas nuklir di luar Iran dan menulis, "Kemajuan tersebut menunjukkan bahwa para peneliti Iran termasuk para pionir di berbagai bidang ilmiah dunia."

Lompatan dan perkembangan di bidang sains dan iptek tersebut sekali lagi mengindikasikan besarnya kapasitas yang dimiliki Republik Islam untuk terus meningkatkan kemajuan dan perkembangannya.

Saat ini, di Iran tercatat sekitar 100 pusat riset dalam produksi sel punca dan sel hati, produksi kartilago, pengobatan kanker dan pengobatan berbagai abnormalitas tulang. Royan Institute juga dikenal dunia sebagai sebuah pusat riset yang sangat aktif dalam produksi iptek yang membantu kesuburan, sel punca janin, pengobatan mata dan berbagai capaian lainnya.

Di bidang pencangkokan organ, Iran berada di posisi 10 besar. Republik Islam Iran memiliki lebih dari 80 pusat pencangkokan jantung, ginjal, hati, sumsum tulang, paru-paru dan lain-lain.

Doktor Toufiqi, dalam hal ini mengatakan, "Iran di bidang infrastruktur riset, telah mengalami kemajuan dan telah menggapai posisi awal di bidang produksi ilmiah serta termasuk di antara segelintir negara yang mencatat lonjakan pesat ilmiah." Keberhasilan Iran di bidang energi nuklir, teknologi nano, antariksa dan peluncuran satelit, termasuk di antara keberhasilan ilmiah dan riset Iran dalam beberapa tahun terkahir.

Iran adalah negara kesembilan yang mampu meluncurkan satelit ke luar angkasa. Kemajuan penting ini dicapai pada 10 tahun pertama aktivitas lembaga antariksa Iran dan ini menunjukkan kekuatan para ahli Iran. Kemajuan di sektor ilmiah diperkokoh dengan nasionalisasi iptek dan optimalisasi kapasitas besar yang dimiliki Republik Islam untuk kemajuan dan pembangunan.

Berdasarkan laporan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan dan Perdagangan Dunia (UNCTAD), Iran dalam beberapa dekade terakhir telah banyak mengupayakan pengokohan pendidikan khususnya di bidang ilmu dasar, teknis serta berbagai bidang yang terkait.

Produksi ilmu pengetahuan dan jumlah dokumen yang terdaftar selama itu telah mencapai 90 kali lipat dan partisipasi Iran di bidang produksi materi ilmiah internasional juga mengalami peningkatan 20 kali lipat.

Dalam hal ini, politik makro iptek yang telah dipaparkan oleh Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayyid Ali Khamenei, menjadi perhatian serius pemerintah. Termasuk di antaranya adalah menjadi poros referensi ilmiah dan teknologi dunia, pengokohan diplomasi ilmiah serta partisipasi ilmiah dengan dunia dan mengubah ilmu pengetahuan menjadi kekayaan dan kekuatan dalam menjaga prinsip-prinsip Islam.

Sekarang dapat dikatakan bahwa kepercayaan diri bangsa sebagai salah satu slogan penting Revolusi Islam, telah terealisasi dengan baik. Akan tetapi proses kemajuan dan perkembangan tersebut harus dijaga serta harus ditingkatkan dan dilakukan dengan tekad lebih mengkristal.

Rahbar dalam pertemuan dengan ratusan intelektual unggul muda menegaskan bahwa kemajuan ilmiah sebagai salah satu elemen kunci agar terbebas dari ketergantungan seraya menekankan bahwa tidak boleh ada hambatan dalam mengacu kemajuan ilmiah dan teknologi oleh institusi terkait, dan anggaran untuk sains dan teknologi tidak boleh dikurangi.

Rahbar juga menyatakan puas dengan kemajuan lembaga intelektual yang baru didirikan dan perusahaan berbasis sains dan mengatakan, meski demikian ini belum cukup dan kemajuan sains harus ditingkatkan ke seluruh negeri sehingga pergantian pemerintah tidak menghentikan atau memperlambat arus kemajuan ilmiah.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan perlunya peningkatan kualitas artikel ilmiah dan penelitian serta hubungannya dengan kebutuhan negara. Beliau menganggap inovasi sebagai salah satu tuntutan industri negara, dimana program montage (perakitan) mencegah inovasi tersebut. Beliau meminta para pejabat merencanakan dalam 10 tahun mendatang, persepektif industri negara berubah dari "perakitan" menjadi "inovasi".

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa hanya dalam hal ini, industri akan merasakan kebutuhan akan penelitian intelektual, dan akan terbangun komunikasi konstruktif antara industri dan universitas. Menyinggung kebersamaan budaya dengan teknologi, beliau menekankan urgensi aktivitas budaya yang tepat dan cerdas di lembaga-lembaga intelektual.

Pada bagian lain pidatonya, Rahbar menyinggung hubungan independensi politik dengan kemandirian dan kemajuan ilmiah, seraya menjelaskan, "Kemajuan ilmiah adalah anti-ketergantungan dan itulah sebabnya musuh geram terhadap semangat para pemuda, seperti Anda, dalam menggapai kemajuan ilmiah.”