Menyimak kembali Surat Rahbar kepada Pemuda Eropa dan Amerika Utara
(last modified Mon, 25 Jan 2021 11:17:40 GMT )
Jan 25, 2021 18:17 Asia/Jakarta
  • Rahbar Ayatullah Khamenei
    Rahbar Ayatullah Khamenei

21 Januari 2015 (1 Bahman 1393 Hs), di tengah-tengah beragam berita dari berbagai belahan dunia yang menyita perhatian masyarakat dunia dan mayoritasnya serangan terhadap dunia Islam serta isu Muslim, ada berita yang menarik perhatian dunia.

Di kondisi ketika media Barat santer menulis berita anti Islam dan Muslim, berita terbaru yang membawa surat penting Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei yang ditujukan kepada pemuda Eropa dan Amerika membuat syok atmosfir Islamofobia di Barat. Surat Rahbar ini meminta perhatian dan perenungan serius terkait Islam dan Muslim yang diberitkan oleh media Barat.

Jarang sekali di ajang internasional seorang pemimpin atau presiden sebuah negara menulis surat dan audiensnya adalah para pemuda negara lain, namun Ayatullah Khamenei yang merasa hal ini sangat penting melakukan hal ini. Surat Rahbar ini dirilis menyusul peristiwa terbaru di Prancis dan publikasi karikatur yang menghina sakralitas Islam di sebuah tabloid Prancis serta eskalasi arus Islamofobia oleh petinggi dan media Barat. Surat ini untuk mencerahkan pemuda dan para pencari kebenaran dunia.

Tabloid Charlie Hebdo

Ayatullah Khamenei di dua periode, November 2015 dan di sebuah pesan singkat pada Oktober 2020 kepada pemuda Prancis, menggunakan metode ini untuk menyadarkan dan membangunkan hati nurani warga Barat khususnya pemuda negara-negara tersebut dalam menyikapi Islamofobia.

Kita sekarang sedang merayakan ulang tahun ke enam dari surat pertamanya kepada pemuda Barat, khususnya pemuda Eropa dan Amerika Utara. Dalam surat yang diterbitkan pada Januari 2015, Ayatullah Khamenei secara khusus ditujukan kepada sejumlah besar Muslim, kaum muda di Eropa dan Amerika . Dalam surat ini, dia mengimbau kaum muda yang sebagian besar beragama selain Islam untuk membaca teks al-Quran, sumber asli dan biografi Nabi (SAW) dan menyarankan mereka untuk melakukannya dengan cara ini dan tidak melalui media arus utama di Barat untuk memahami agama Islam.

Mereka yang akrab dengan Islam murni dengan baik memahami bahwa seruan Ayatullah Khamenei kepada pemuda diilhami dari hadis dari Imam Sadiq as yang berkata kepada sahabatnya, "Pergilah kepada pemuda karena mereka cepat menerima kebenaran dan bergerak ke arah kebaikan. (Usul al-Kafi, jilid 8) 

Ayatullah Khamenei saat menjelaskan alasan suratnya kepada pemuda Barat menulis, "Saya menyapa kalian bukan karena Saya mengabaikan orang tua kalian, tapi karena masa depan bangsa dan tanah air kalian berada di tangan kalian, dan Saya menemukan naluri mencari kebenaran di hati kalian lebih hidup dan cerdas."

Pada saat insiden teroris di Prancis dan beberapa peristiwa lain mencoba menghadirkan citra Islam yang menyimpang dan tidak menyenangkan, Pemimpin Revolusi Islam Iran meminta pemuda yang penasaran dan mencari kebenaran di Eropa dan Amerika Serikat untuk  meneliti  alasan dan motivasi utama media dan elit politik Barat melancarkan Islamofobia dan merujuk sumber asli yakni al-Quran dan ajaran Rasulullah Saw. Ayatullah Khamenei meyakini bahwa jika pemuda Barat melakukan riset seperti ini dan belajar dengan benar, maka banyak kebenaran akan terungkap.

Di bagian lain suratnya kepada pemuda Eropa dan Amerika Serikat, Rahbar berkata: Jangan izinkan teroris munafik memperkenalkan diri kepada Anda sebagai perwakilan Islam. Kenal Islam melalui sumber aslinya dan sumber tangan pertama. Berkenalan dengan Islam melalui Alquran dan kehidupan nabi besarnya (SAW). Saya ingin bertanya di sini, apakah Anda pernah merujuk langsung ke al-Quran orang Muslim? Sudahkah Anda mempelajari ajaran Nabi Islam (SAW) dan ajaran manusiawi dan moral beliau? Apakah Anda pernah menerima pesan Islam dari sumber lain selain media? Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana dan atas dasar apa, nilai-nilai Islam mampu menciptakan peradaban ilmiah dan intelektual terbesar di dunia serta membina ilmuwan dan pemikir terhebat selama berabad-abad?

Para pendengar yang budiman, ayat-ayat al-Quran penuh dengan konsep yang memikat hati setiap orang muda yang mencari kebenaran. Jika pemuda pencari kebenaran mengacu pada al-Quran, dia akan terpesona oleh firman Tuhan  dalam ayat 8 Surah Al-Maidah: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Protes atas pelecehan terhadap Nabi Saw oleh tabloid Charlie Hebdo

Fitrah pemuda pastinya menyadari dengan benar pesan ini, "Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".  (QS, Al Imran: 64)

Ia tidak akan menyebut Islam agama kekerasan dan berpaling darinya ketika membaca Surah al-An'am ayat 108, Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan."

Pemuda Barat yang haus kebenaran jika merujuk kepada al-Quran akan menyadari bahwa Islam terkait kebebasan berekspresi di Surah Taubah ayat 6 menyebutkan, "...Jika seorang musyrik meminta suaka kepadamu maka berilah perlindungan sehingga ia mendengar firman Tuhan dan kemudian bawa dia ke tempat aman karena mereka adalah kelompok yang tidak tahu."

Bagaimana pemuda murni Barat menganggap Islam sebagai agama di luar nalar dan logika ketika dia melihat banyak ayat al-Quran yang menyerukan akal, berpikir, memperoleh pengetahuan dan kesadaran? Bagaimana dia berpaling dari Islam dan menemukan spiritualitas dalam agama selain Islam ketika dia membaca ayat-ayat moral dan manusiawi? Ayat-ayat yang menyeru manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (QS, al-Ankabut:8) berperilaku baik kepada istri (QS, An-Nisa':19) berjalan dengan baik dan puluhan sifat baik lainnya.

Ayat-ayat al-Quran, dengan berbagai masalah politik, sosial, moral, dan aturan individu, menempatkan hati setiap pencari kebenaran dalam orbit ketertarikan dan memetakan jalan keselamatan baginya. Pemimpin Revolusi Islam Iran, dalam posisi pemimpin ilahi dengan visi dan karakter yang berasal dari al-Quran, mencari keselamatan dan kesejahteraan masyarakat manusia.

Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah global dunia saat ini, dia bertindak atas nasehat Nabi besar Islam (SAW) di mana dalam wasiat terakhirnya, Rasul berbicara kepada umat Islam dan berkata: Aku meninggalkan di antara kalian dua amanah yang berharga dan berharga, satu adalah Kitab Allah, al-Quran dan lainnya adalah Itrrah (keluargaku). Selama kalian berpegang teguh kepada keduanya maka kalian tidak akan pernah tersesat.

Dengan demikian, yang penting bagi Nabi di seruannya kepada Islam  adalah  menghilangkan debu kelalaian dari sifat murni manusia. Ini terbukti dalam perkataan dan perbuatan Nabi. Nabi welas asih kepada manusia dan menekankan kesadaran dalam mengajak mereka kepada kebenaran. Dia menggunakan alat kebijaksanaan, ajakan yang baik, dan debat yang baik untuk mencapai tujuannya. Karena misi Nabi Islam (SAW) adalah membangkitkan pemikiran dan gagasan serta menumbuhkan kekayaan intelektual.

Kini, 6 tahun setelah pesan ini, pentingnya pesan Ayatollah Khamenei dan dorongannya  kepada pemuda Barat untuk memahami agama Islam melalui sumber-sumber tangan pertama menjadi semakin jelas. Ayatullah Khamenei dalam surat yang ditujukan kepada pemuda Barat  tidak menawarkan interpretasi khusus tentang Islam kepada anak muda Eropa, tetapi mengatakan: Saya tidak bersikeras kalian menerima interpretasi saya atau interpretasi Islam lainnya, tetapi saya katakan jangan biarkan realitas dinamis dan berpengaruh ini di dunia saat ini, diperkenalkan kepada kalian dengan niat dan tujuan yang tercemar. Bahkan dia tidak menjelaskan Islam dalam pesan ini, tetapi dengan mengandalkan hak alamiah dan nyata setiap manusia, yaitu hak untuk mengetahui dan sadar, dia meminta mereka untuk melakukan penelitian untuk mengetahui kebenaran. Pencarian untuk menemukan kebenaran yang ada di dalam kodrat setiap manusia.

Permintaan Pemimpin Revolusi Islam Iran kepada pemuda Eropa dan Amerika Utara menunjukkan fakta bahwa setiap hati pencari kebenaran dapat merujuk pada al-Quran dan mempelajari kehidupan Nabi besar Islam untuk mengenal poin-poin dasar, fakta dan ajaran pemberi kehidupan dan makmur dari ajaran Islam.

Teroris Daesh

Oleh karena itu, pemuda Eropa dan Amerika Utara jika memperhatikan seruan Rahbar ini, pastinya mereka akan menyadari bahwa kelompok Takfiri seperti Wahabi, Daesh (ISIS), al-Nusra dan Boko Haram serta penggambaran berlebihan media Barat atas Islam atau tudingan yang diarahkan kepada agama Ilahi ini tidak pernah sesuai dengan Islam murni Muhammadi serta pemuda Eropa dan Amerika dengan sedikit perenungan akan memahami niat para pendistorsi Islam dan mereka yang menyebut teroris bayaran atau yang tertipu sebagai wakil muslim.

Seperti saat ini setelah enam tahun dari surat ini, dan seiring dengan kehancuran kelompok teroris Takfiri serta kian jelasnya peran berbagai pemerintah Barat yang mengklaim pembela demokrasi dan HAM atas arus ini, maka dimensi pencerahan surat Rahbar kepada pemuda Barat semakin jelas.