Merajut Perdamaian dari Stockholm
https://parstoday.ir/id/radio/other-i65427-merajut_perdamaian_dari_stockholm
Putaran keempat perundingan damai Yaman sudah berlangsung sejak 6 Desember lalu di Stockholm, Swedia. Pertemuan yang diikuti oleh faksi-faksi Yaman dan Utusan Khusus PBB Martin Griffiths ini berakhir pada 13 Desember dengan mengumumkan sebuah kesepakatan awal. Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata di al-Hudaydah dan pertukaran tawanan antara kedua pihak.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Des 16, 2018 15:13 Asia/Jakarta
  • Delegasi perundingan Yaman di Swedia.
    Delegasi perundingan Yaman di Swedia.

Putaran keempat perundingan damai Yaman sudah berlangsung sejak 6 Desember lalu di Stockholm, Swedia. Pertemuan yang diikuti oleh faksi-faksi Yaman dan Utusan Khusus PBB Martin Griffiths ini berakhir pada 13 Desember dengan mengumumkan sebuah kesepakatan awal. Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata di al-Hudaydah dan pertukaran tawanan antara kedua pihak.

Babak baru perundingan Yaman rencananya akan diselenggarakan pada akhir Januari 2019 di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kerangka politik untuk Yaman diagendakan akan dibahas dalam pertemuan ini.

Kesepakatan Stockholm merupakan sebuah langkah maju untuk mengakhiri krisis Yaman secara politik. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, pihak-pihak yang bertikai di Yaman telah mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata di kota pelabuhan Hudaydah, sebagai hasil dari putaran baru perundingan damai yang bertujuan mengakhiri hampir empat tahun perang.

Dia percaya bahwa kesepakatan tentang gencatan senjata di Hudaydah sebagai pencapaian terpenting perundingan Yaman di Swedia, karena ini akan menjadi kunci untuk mengakhiri krisis di negara tersebut.

Guterres menerangkan bahwa kesepakatan itu termasuk penempatan pasukan netral yang diawasi PBB di masa depan dan pembangunan koridor kemanusiaan. Pasukan dari kedua belah pihak akan mundur dari seluruh wilayah Hudaydah dalam waktu maksimum 21 hari dalam proses yang diawasi oleh komite PBB.

Soal mekanisme pelaksanaan gencatan senjata di al-Hudaydah, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths mengatakan, "Pasukan akan mundur dari pelabuhan dalam beberapa hari, dan dari kota yang lebih luas dalam fase kedua. Gencatan senjata disusun untuk membuka akses timur-barat yang menghubungkan Hudaydah ke ibukota, Sana'a sehingga saluran kemanusiaan, yang sangat penting bagi rakyat Yaman, dapat mulai memberikan bantuan."

Jika benar-benar diimplementasikan di lapangan, kesepakatan ini akan menjadi sebuah terobosan, karena pelabuhan adalah gerbang masuk bagi sebagian besar bantuan kemanusiaan untuk Yaman dan telah menjadi subjek pertempuran sengit. Gencatan senjata juga disetujui di dua pelabuhan lain, Salif dan Ras Issa.

Kesepakatan Stockholm juga menyetujui pertukaran tawanan massal dan pelonggaran pengepungan kota Taiz di barat daya Yaman.

Sementara itu, Gerakan Ansarullah mengatakan gencatan senjata yang dicapai antara pihak yang berperang di Yaman adalah kemenangan bagi negara, karena akan menghentikan serangan Arab Saudi di kota strategis Hudaydah.

Hasil dari perundingan Swedia sejatinya penekanan atas kebenaran Ansarullah yang selalu menekankan bahwa krisis Yaman hanya bisa diakhiri melalui solusi politik. Kubu agresor di bawah kesepakatan Swedia semakin tertekan oleh opini publik untuk menerapkan gencatan senjata di Hudaydah dan menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan. Ini menunjukkan kegagalan koalisi Saudi untuk menyempurnakan blokade Yaman.

Evakuasi korban kejahatan Arab Saudi di Yaman.

Satu hari setelah mencapai kesepakatan Stockholm, Ketua Komite Tinggi Revolusi Yaman, Mohammad Ali al-Houthi mengatakan, jika militer dan komite rakyat Yaman tidak melakukan perlawanan, maka esensi haus perang para penguasa di Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) tidak akan terungkap.

"Ada lebih dari 5.000 kasus pelanggaran HAM terpisah yang dilakukan oleh agresor Amerika-Saudi-Emirat dan sekutu mereka di Yaman, serta wabah kelaparan dan kolera. Situasi ini menuntut Dewan Keamanan PBB dan negara-negara di dunia untuk menghentikan kejahatan di Yaman," tegasnya.

Kemenangan lain adalah Ansarulalh sebagai salah satu pihak yang berunding diakui secara resmi oleh PBB dan bahkan oleh pemerintahan Abd Rabbuh Mansur Hadi yang telah mengundurkan diri. Ini artinya keberadaan Ansarullah legal dan sah serta pasukan perlawanan Yaman yang sampai saat ini ditolak oleh Arab Saudi dan sekutunya.

Pada dasarnya, kesepakatan Stockholm merupakan sebuah kemenangan politik bagi Ansarullah, yang hadir di meja perundingan mewakili sebagian besar dari rakyat Yaman.

Riyadh sebelum ini tidak mengakui Ansarullah sebagai perwakilan sah rakyat Yaman dan oleh sebab itu, mereka selalu merusak proses perundingan damai di masa lalu. Namun, kali ini Ansarullah diakui sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rakyat Yaman dan telah membela kepentingan sah rakyat selama hampir empat tahun serangan koalisi Arab Saudi.

Sayid Hadi Sayyid Afqahi, pengamat isu internasional terkait pencapaian Ansarullah dalam perundingan intra-Yaman di Swedia mengatakan, kesepakatan ini sebuah kemenangan politik besar bagi Ansarullah, karena sebelumnya Arab Saudi menyatakan anggota kubu Ansarullah adalah pemberontak.

Namun, lanjutnya, sekarang ketika PBB mengundang Ansarullah untuk terlibat dalam perundingan, ini sebuah indikasi penting pengakuan resmi wakil mayoritas rakyat Yaman ini yang menguasai wilayah strategis di negara tersebut.

Menurut Sayid Afqahi, kemenangan lain Ansarullah adalah di bidang kemanusiaan dan pelabuhan al-Hudaydah. Gencatan senjata akan diberlakukan di Provinsi Hudaydah, pasukan netral akan mengendalikan keamanan di wilayah itu, sementara pasukan dari kedua pihak yang bertikai akan ditarik keluar.

Meski demikian, delegasi pemerintahan terguling Yaman menolak menyetujui kesepakatan tentang Bandara Internasional Sana'a. Delegasi dukungan Arab Saudi ini bersikeras bahwa bandara Sana'a harus dirubah menjadi sebuah bandara domestik. Sementara Ansarullah mendukung peran PBB untuk mengawasi bandara Sana'a.

Kedua pihak akhirnya tidak mencapai kesepakatan tentang pengelolaan dan fungsi Bandara Internasional Sana'a; apakah ia akan dijadikan sebagai gerbang utama keluar-masuk Yaman atau tidak.

Anak-anak Yaman menderita kekurangan gizi akut akibat perang.

Menteri Komunikasi Pemerintah Yaman di Sana'a, Zaifullah al-Shami mengatakan, "Perundingan Swedia mencapai banyak kemajuan dibanding perundingan sebelumnya, meskipun Ansarullah berharap bisa mencapai sebuah kesepakatan yang komprehensif untuk mengakhiri perang Yaman."

"Sayangnya, delegasi pemerintahan terguling tidak memiliki kekuatan untuk membuat keputusan dan mereka harus berkonsultasi dengan para pejabat Saudi, Amerika dan UEA. Ini menjadi masalah bagi proses perundingan Swedia untuk mencapai sebuah kesepakatan yang komprehensif," ujarnya.

Yaman menghadapi krisis kemanusiaan terburuk akibat serangan koalisi Arab Saudi, dan situasi ini semakin menambah pentingnya perundingan damai Swedia. Upaya ini perlu ditingkatkan demi mencapai solusi komprehensif yang bertujuan mengakhiri perang Yaman.

Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Mark Lowcock pada 14 Desember lalu mengatakan bahwa jutaan orang di Yaman menderita gizi buruk akut.

Situasi ini tentu saja menuntut upaya ekstra untuk mengakhiri perang di Yaman dan PBB diharapkan memainkan peran yang maksimal untuk tujuan tersebut.

Martin Griffiths harus berjuang untuk menerapkan kesepakatan awal Stockholm  tanpa terseret dalam permainan politik sehingga kesepakatan ini dapat menjadi landasan untuk mewujudkan perdamaian di Yaman melalui sosusi yang komprehensif.

Kepala Divisi Timur Tengah Komite Palang Merah Internasional, Fabrizio Carboni pada 14 Desember 2018 mengatakan, solusi konflik Yaman adalah politik. Perang di Yaman harus dihentikan, ketika perang berhenti, perdamaian yang nyata akan muncul. (RM)