Jul 09, 2021 07:55 Asia/Jakarta
  • 9 Juli 2021
    9 Juli 2021

Hari ini Jumat, 9 Juli 2021 bertepatan dengan 28 Zulkaidah 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 18 Tir 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abul Qasim Thabrani Wafat

1082 tahun yang lalu, tanggal 28 Dzulqadah 360 HQ, Abul Qasim Thabrani, seorang ulama terkenal asal Isfahan, Iran, meninggal dunia.

Sejarah

Abul Qasim Thabrani adalah ilmuwan dan ahli hadits terkenal abad keempat hijriah.

Untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman, Thabrani melakukan banyak perjalanan ke negeri-negeri muslim, dan selama 33 tahun lamanya, ia melakukan riset atas sejumlah bidang studi ilmu keislaman.

Ada tiga kitab ilmu hadits terkenal yang ditulisnya,masing-masing bernama "Mu'jam Kabir", "Mu'jam Wasath", dan "Mu'jam Shagir".

Ghasan Kanani Diteror Mossad

49 tahun yang lalu, tanggal 9 Juli 1972, Ghasan Kanani, seorang penulis perjaung kebebasan Palestina beserta keponakannya, tewas akibat teror agen rahasia Israel, Mossad.

Mossad

Kanani merupakan salah seorang pejabat kelompok sosialis untuk pembebasan Palestina. Ia tewas karena mobilnya meledak di Beirut akibat bom yang diletakkan oleh agen Mossad.

Enam belas hari kemudian, sekretaris Kanani, Basam Abu Syarif, juga terkena ledakan bom dan terluka parah. Pembunuhan atas tokoh-tokoh pejuang Palestina yang berada di luar negeri merupakan salah satu metode yang dilakukan rezim Zionis dalam upaya untuk menekan perlawanan bangsa Palestina.

Sayid Kazem Akhavan Marashi Wafat

19 tahun yang lalu, tanggal 18 Tir 1381 HS, Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi meninggal dunia di usia 83 tahun dan dikebumikan di komplek makam suci Imam Ridha as di Mashad.

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi lahir dari keluarga ulama pada 1298 HS di kota Najaf, Irak. Beliau telah kehilangan ayahnya sejak usia lima tahun. Tapi peristiwa ini tidak mengurangi sedikitpun semangatnya untuk menuntut ilmu-ilmu agama. Ketika berusia 13 tahun, beliau pergi ke Qom, Iran demi melanjutkan pelajaran hauzahnya. Setelah menyelesaikan pelajaran tingkat menengah hauzah, beliau kemudian mengikuti kuliah-kuliah Ayatullah Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i, Sayid Mohammad Taqi Khonsari, Imam Khomeini dan Ayatullah Boroujerdi.

Selama 17 tahun tinggal dan menuntut ilmu di Qom, pada usia 32 tahun beliau kembali ke kota Najaf. Sekembalinya di sana, Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi belajar kepada ayatullah Sayid Abdul Hadi Shirazi dan beliau sendiri mulai mengajar untuk tingkatan menengah.

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi tinggal selama 22 tahun di Irak dan pada 1350 HS, beliau kembali ke Iran. Hanya dua tahun beliau tinggal di Qom dan setelah itu memilih tinggal di Mashad. Di sana beliau menyibukkan diri dengan menulis, mengajar, mengeluarkan fatwa dan menjadi imam shalat jamaah.

Ketika kebangkitan Islam di Iran mencapai puncaknya, ayatullah Sayid Kazem Akhavan memainkan peranan penting melawan rezim Pahlevi. Rumah beliau menjadi tempat perundingan dan pengambilan keputusan. Beliau mengambil langkah bersejarah ketika berhasil membobol blokade rumah sakit Imam Ridha as. Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, beliau beberapa kali ikut ke medan pertempuran selama perang 8 tahun dengan pasukan rezim Saddam.

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi banyak meninggalkan karya tulis seperti Manasik Haji, Hasyiah Urwah al-Wutsqa dan Syarah al-Urwah al-Wutsqa.