Lintasan Sejarah 19 Juli 2021
-
19 Juli 2021
Hari ini Senin, 19 Juli 2021 bertepatan dengan 8 Zulhijjah 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Tir 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Husein Meninggalkan Mekah
1382 tahun yang lalu, tanggal 8 Dzulhijjah 60 HQ, Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw, meninggalkan kota Mekah untuk menuju kota Kufah, di Irak.

Empat bulan sebelumnya, Imam Husein as meninggalkan kota Madinah yang merupakan tanah kelahiran dan tempat beliau hidup bersama keluarganya selama ini. Beliau meninggalkan Madinah karena menolak untuk berbaiat atau berjanji setia kepada Yazid, putra Muawiyah, yang secara ilegal telah merebut kekuasaan sebagai khalifah kaum muslimin.
Kepergian Imam Husein as meninggalkan Mekah sebelum ibadah haji selesai, menunjukkan bahwa perjuangan melawan kezaliman lebih penting daripada ibadah haji.
Ayatullah Muhammad Husein Kasyif Al-Ghita Wafat
66 tahun yang lalu, tanggal 28 Tir 1334 HS, Ayatullah Mohammad Hossein Kasyif al-Ghita meninggal dunia di usia 77 tahun dan dikebumikan di Najaf al-Asyraf, Irak.
Ayatullah Muhammad Husein Kasyif al-Ghita lahir dari keluarga ulama sekitar 1255 HS di kota Najaf, Irak. Di masa remaja, beliau mempelajari tingkat dasar ilmu-ilmu agama dan setelah itu belajar pada guru-guru besar seperti Akhond Khorasani, Sayid Mohammad Kazem Yazdi dan Mirza Hossein Nouri. Beliau dengan cepat melalui semua tingkat keilmuan dan pasca wafatnya Allamah Yazdi, beliau menjadi marji yang ditaklidi banyak Muslimin.

Ayatullah Kasyif al-Ghita sepanjang hidupnya mendidik para pelajar agama. Selain itu, demi menyebarkan ajaran Islam, beliau juga mengunjungi negara-negara Islam dan berpidato di universitas dan pusati ilmu Mesir, Iran dan Palestina. Beliau termasuk ulama yang mewajibkan partisipasi ulama dan rakyat dalam urusan politik dan sangat memperhatikan masalah yang ada hubungannya dengan pemerintahan. Itulah mengapa beliau punya peran penting dalam gerakan-gerakan nasional Irak. Dengan dimulainya Perang Dua I, beliau pro aktif dalam gerakan perjuangan rakyat Irak melawan penjajah Inggris.
Sekalipun Ayatullah Kasyif al-Ghita memiliki banyak aktivitas sosial dan politik, tapi beliau tidak lupa menuliskan pikiran-pikirannya. Beliau menulis Tahrir al-Majallah dalam 5 jilid, al-Murajat al-Raihaniyah dalam 2 jilid, catatan pinggir Ain al-Hayat dan al-Siasah al-Huseiniah.
Gerakan Sandinista Menang
42 tahun yang lalu, tanggal 19 Juli 1979, perlawanan rakyat Nikaragua yang dipimpin oleh gerakan Sandinista, berhasil mencapai kemenangan dengan tergulingnya pemerintahan Anastasio Somoza Debayle.
Sebelumnya, Presiden Nikaragua adalah Jenderal Anastasio Somoza yang tewas tertembak tahun 1956. Ia digantikan oleh anaknya, Luis Somoza.
Pada tahun 1967, Luis Somoza digantikan oleh adiknya, Anastasio Somoza Debayle yang mendapat dukungan dari AS. Ketidakpuasan yang timbul di tengah-tengah rakyat memicu gerakan perlawanan dan kelompok gerilyawan Sandinista yang berhaluan kiri merupakan kelompok yang berjuang di garis depan dalam usaha penggulingan kekuasaan Somoza. Dalam gerakan perlawanan rakyat ini, 40.000 orang tewas dan lebih dari 200.000 lainnya kehilangan tempat tinggal.
Setelah kemenangan Sandinista, AS mengorganisasi gerakan anti-Sandinista atau gerakan Contra, yang dananya diambil dari penjualan senjata AS kepada Iran, sehingga memunculkan skandal besar dalam dunia politik AS yang disebut sebagai "Skandal Iran-Contra".