Lintasan Sejarah 17 Agustus 2021
-
17 Agustus 2021
Hari ini Selasa, 17 Agustus 2021 bertepatan dengan 8 Muharam 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 26 Mordad 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Pertemuan Imam Husein as dengan Umar bin Saad
1382 tahun yang lalu, tanggal 8 Muharam 61 HQ, Imam Husein as melakukan pertemuan dengan Umar bin Saad.
Imam Husein berkata, "Wahai anak Saad! Apakah engkau datang menemuiku dan tidak memiliki keluhan pada-Nya?"

Ibnu Saad mengatakan, "Jika aku memisahkan diri dari kelompok ini, maka rumahku akan rusak, kekayaanku akan dirampas, dan aku mengkhawatirkan anggota keluargaku dari kemarahan Ibnu Ziyad."
Imam Husein berkata, "Bagaimana dengan dirimu sendiri? Allah akan segera mengambil jiwamu dan engkau tidak akan terampuni di Hari Kiamat ... Apakah engkau mengira akan sampai pada pemerintahan Rey dan Gorgan? Demi Allah! Tidaklah demikian, karena engkau tidak akan pernah sampai pada keinginanmu."
Ubaidillah dalam surat selanjutnya mengancam Umar bin Saad bahwa ia akan memecatnya dari tugasnya seraya berkata, "Jika engkau mempermainkan dan tidak mentaati perintahku, maka aku akan menyerahkan tanggung jawab pasukan ini pada Syimr bin Dzil Jausyan."
Penggalan dari pidato Imam Husein as kepada para sahabatnya, "Wahai para keturunan besar dan agung! Bersabarlah, karena kematian hanyalah sebuah jembatan tempat kalian akan melewati segala kesulitan dan penderitaan dan mengantarkan kalian ke surga yang luas dengan segala nikmatnya yang kekal."
Indonesia Merdeka
76 tahun yang lalu, tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda.

Namun, karena Belanda tidak mengaku proklamasi ini, terjadilah perang kemerdekaan selama empat tahun. Pada tahun 1947, Belanda melakukan agresi militer pertama dan berhasil kembali menduduki sebagian wilayah Indonesia.
Pada bulan Januari tahun 1948, ditandatangani perjanjian gencatan senjata bernama "penjanjian Renville". Namun, bulan Desember tahun itu pula, kembali Belanda melakukan agresi kedua. Kemudian, atas tekanan PBB, di tahun 1949 Belanda bersedia menghentikan agresinya dan menyerahkan kedaulatan kepada bangsa Indonesia.
Tawanan Iran di Penjara Irak Mulai Kembali ke Tanah Air
31 tahun yang lalu, tanggal 26 Mordad 1369 HS, Republik Islam Iran menyaksikan kembalinya para tawanan Iran yang dibebaskan setelah bertahun-tahun mendekam di penjara-penjara menakutkan rezim Baath, Irak.

Sekaitan dengan kepulangan mereka, lembaga yang mengurusi mereka (Setad Residegi be Umur Azadegan), yang dibentuk pada 22 Mordad 1369, membebaskan juga tawanan Irak. Dengan bantuan lembaga-lembaga lain, lembaga yang mengurusi pembebasan tawanan Iran berhasil melakukan tukar menukar tawanan sebanyak 40 ribu tawanan, masing-masing dari Iran dan Irak.
Para tawanan Iran dengan keimanan yang teguh berhasil menghadapi segala tekanan dan siksaan badan selama di penjara. Mereka mampu membangun hubungan sosial, sekalipun ruang lingkupnya kecil di penampungan. Mereka menunjukkan kesabarannya dan ridha dengan takdir ilahi. Mereka disebut orang-orang bebas, karena berhasil membebaskan dirinya dari ikatan hawa nafsu.