Sep 09, 2021 11:13 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 9 September 2021
    Lintasan Sejarah 9 September 2021

Abu Hayan Gharnati Wafat

698 tahun yang lalu, tanggal 2 Shafar 745 HQ, Abu Hayan Gharnati, seorang penyair dan sastrawan muslim terkemuka Mesir meninggal dunia.
 
Abu Hayan dilahirkan pada tahun 654 Hijriah di Andalausia dan untuk menuntut ilmu, ia melakukan perjalanan ke berbagai negara.
 
Pada tahun 679, Abu Hayan pergi ke Mesir dan hingga akhir usianya ia tinggal di negara itu untuk belajar, mengajar, dan menyusun buku. Abu Hayan menguasai berbagai bidang ilmu seperti ilmu al-Quran, hadis, dan fiqih, namun ia lebih terkenal atas kemampuannya di bidang ilmu nahwu atau tata bahasa Arab. Di akhir hidupnya, Abu Hayan menderita kebutaan.
 
Ia meninggalkan berbagai karya penulisan di antaranya berjudul "Tadzkiratun-Nuhaah".
 
Jalal Ale Ahmad

 

Meninggalnya Penulis Jalal Ale Ahmad
 
52 tahun yang lalu, tanggal 18 Shahrivar 1348 HS, Jalal Ale Ahmad dibunuh oleh SAVAK.
 
Jalal Ale Ahmad lahir di Tehran pada 11 Azar 1302 HS. Ia pada 1322 HS resmi menjadi anggota partai Tudeh dan di samping kesibukan di dunia politik, Jalal Ale Ahmad berhasil meraih sarjana di jurusan sastra persia. Pada tahun 1326 HS, ia diterima bekerja di kementerian budaya. Jalal Ale Ahmad mulai menulis sejak berusia 16 tahun dan setelah bergabung dengan partai Tudeh, ia mengenal karya-karya Kasravi.
 
Kiprahnya di politik tidak berhasil, tapi kebangkitan yang paling mempengaruhi dirinya adalah Kebangkitan 15 Khordad 1342 HS. Pada waktu itu Jalal Ale Ahmad sampai pada satu keyakinan bahwa setiap aliran pemikiran atau perjuangan manapun yang tidak berakar dari budaya sendiri, maka aliran itu tidak lebih dari pembohongan, eksploitasi dan penjajahan. Ia semakin mantap bahwa satu-satunya harapan untuk membebaskan rakyat ada pada ulama yang sadar, bukan para pemikir Barat dan Timur.
 
Jalal Ale Ahmad akhirnya menyatakan dirinya ikut dan cinta kepada ulama, khususnya Imam Khomeini, SAVAK mulai mengancam dirinya dan berusaha memisahkannya dari ulama. Pada 1347 HS, ia diancam akan dibunuh. SAVAK ingin membunuhnya secara diam-diam. Akhirnya dalam sebuah aksi teror yang telah direncanakan, mereka membunuhnya pada 18 Shahrivar 1348 HS. Jasad Jalal Ale Ahmad dishalati di masjid Firouzabadi dan dimakamkan di kota Rey, Tehran.
 
Ahmad Shah Masoud Diteror
 
20 tahun yang lalu, tanggal 9 September 2001, Ahmad Shah Masoud seorang komandan mujahidin Afganistan dan menteri pertahanan Burhanuddin Rabbani, presiden pemerintahan sementera Afganistan diteror.
 
Ahmad Shah Masoud lahir pada tahun 1952. Saat komunis memasuki ke Afganistan dan pendudukan negara ini oleh militer bekas Uni Soviet pada tahun 1979, beliau tinggal di kawasan pergunungan utara Afganistan dalam memerangi penjajah.
 
Dia memperlihatkan kepakarannya dalam memimpin tentaranya sehingga kawasan yang berada di bawah penguasaannya Dareh Panjshir tidak pernah dapat ditembusi oleh tentara Rusia maupun pihak penentangnya yang lain termasuk Taliban. Sehingga beliau dikenali dengan gelar Singa Panjshir.
 
Pada tahun-tahun akhir usianya, dia memimpin koalisi utara Afganistan dan berjuang menentang tentara Taliban yang mendapat dukungan dari Pakistan dan Amerika serta beberapa kali mengalahkan Taliban. Selepas teror ke atas Ahmad Shah Masoud, Taliban tidak berusia panjang dan tentera koalisi utara dengan menggunakan kesempatan serangan Amerika ke Afganistan untuk mengalahkan Taliban secara total.[]

Tags