Lintasan Sejarah 17 Desember 2021
Hari ini Jumat, 17 Desember 2021 bertepatan dengan 12 Jumadil Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 26 Azar 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Abdissalam, Faqih Syafi’i Wafat
783 tahun yang lalu, tanggal 12 Jumadil Awal 660 Hq Izzuddin Abu Muhammad Abdulaziz bin Abdussalam yang lebih dikenal dengan Syaikh al-Islam dan Sulthan al-Ulama meninggal dunia.
Ibnu Abdissalam merupakan ulama besar mazhab Syafi’i di abad ketujuh Hijriah. Beliau mempelajari fiqih dari Ibnu Asakir dan ushul dari Saifuddin Amidi. Tidak lama menuntut ilmu ia telah menjadi ulama terkenal di masanya.
Semasa hidupnya, Ibnu Abdissalam banyak menyaksikan konflik internal dari dinasti Ayyub dan juga perang antara pasukan Ayyub dengan tentara Salib. Dalam kondisi yang demikian, intervensinya dalam urusan politik dan mengajak penguasa waktu itu untuk menghadapi pasukan Roma menyebabkan beliau semakin dikenal.
Ibnu Abdussalam mengajar ilmu-ilmu agama selama di Damaskus. Beberapa waktu kemudia beliau pergi ke Mesir dan menjadi hakim sambil melanjutkan kewajibannya mengajar agama. Selama lebih dari 20 tahun mengajar dan memberikan fatwa, beliau juga menjadi Imam Jumat di Kairo. Beliau begitu serius dalam mengamalkan ilmu dan melaksanakan kewajiban Amar Makruf dan Nahi Munkar. Beliau meninggalkan banyak karya tulis seperti al-Fatawa dan al-Isyarah ila al-Ijaz.
Pembatalan Perjanjian Paksaan Tsar Rusia atas Iran
104 tahun yang lalu, tanggal 26 Azar 1296 HS, perjanjian paksaan Tsar Rusia atas Iran dibatalkan.
Di masa berkuasanya Vusuq Dowleh sebagai perdana menteri, pemerintahan Bolshevik Rusia yang baru terbentuk ingin menarik pasukannya dari kawasan utara Iran.
Sebuah surat dikirim kepada Iran yang isinya menyebutkan pembatalan seluruh perjanjian yang dipaksakan Tsar Rusia terhadap Iran. Surat itu diterima pada 26 Azar 1296 Hs (17 Desember 1917) yang berarti sejak saat itu seluruh perjanjian dengan Tsar Rusia dinyatakan batal.
Sesuai dengan butir-butir dalam surat itu, dibatalkan juga dasar pembagian Iran pada tahun 1907 bagi Rusia dan Inggris. Sementara, bila kedua pihak ingin melanjutkan perjanjian yang sebelumnya telah disepakati kedua negara, maka kedua pihak dapat mengumumkan kesediaannya.
415 Pejuang Palestina Dibuang ke Lebanon Selatan
29 tahun yang lalu, tanggal 17 Desember 1992, dengan alasan terbunuhnya seorang polisi perbatasan Israel, rezim ini membuang 415 orang pemimpin dan anggota organisasi perjuangan Palestina, Jihad Islami dan Hamas, ke Lebanon selatan.
Pemerintah Lebanon tidak bersedia menerima para pejuang Palestina itu di negaranya, sehingga akhirnya mereka terpaksa hidup terlunta-lunta tanpa memiliki perlengkapan hidup apapun.
Di tengah cuaca musim dingin yang menyiksa, para pejuang Palestina hidup tanpa bahan bakar pemanas. Aksi kejam rezim Zionis ini mendapatkan kecaman dari dunia internasional dan PBB pun mengeluarkan resolusinya nomor 977. Akhirnya, rezim ini mengembalikan para pejuang Palestina ke negeri mereka, meskipun sebagiannya kemudian ditahan dalam penjara-penjara Israel.