Lintasan Sejarah 18 Januari 2022
Hari ini Selasa, 18 Januari 2022 bertepatan dengan 15 Jumadil Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Perang Jamal Antara Pasukan Imam Ali as dan Nakitsin
1407 tahun yang lalu, tanggal 15 Jumadil Tsani 36 HQ, terjadi perang Jamal antara pasukan Imam Ali as dan kelompok Nakitsin.
Tidak berapa lama setelah Imam Ali as menjadi khalifah umat Islam dan baiat yang yang dilakukan masyarakat waktu itu, Talhah dan Zubair, dua sahabat besar Rasulullah Saw gagal mendapat saham yang besar dari pemerintah membatalkan baiatnya dan pergi ke Mekah. Mereka kemudian bertemu dengan Aisyah, isteri Rasulullah Saw dan bersekongkol mengajak masyarakat bangkit menuntut kematian Utsman bin Affan, Khalifah sebelumnya terhadap Imam Ali as.
Imam Ali as tahu apa yang sedang terjadi dan kemudian mempersiapkan kekuatan militernya untuk memberangus fitnah Nakitsin (para pelanggar janji). Tapi pengikut Talhah dan Zubair telah menguasai kota Basrah dan memberontak terhadap Imam Ali as, beliau memerintahkan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan.
Sebelum memulai perang, Imam Ali as berdiri di tengah-tengah dua pasukan yang siap berperang dan menasihati Aisyah, Talhah dan Zubair. Kepada Aisyah, beliau menasihati agar kembali ke rumah, sementara kepada Talhah dan Zubair beliau mengingatkan mengapa mereka membatalkan baiatnya. Sekalipun Imam melihat tidak mungkin terjadi perdamaian, tapi beliau tetap harus mengingatkan mereka demi melengkapi hujjah.
Akhirnya Pada 15 Jumadil Tsani 36 Hq perang meletus. Talhah dan Zubair tewas dalam perang itu bersama 16 ribu orang pengikutnya. Sementara di sisi Imam Ali as lebih dari 1000 pasukannya yang tewas. Perang ini berakhir dengan pengakuan kemenangan pasukan Imam Ali as. Perang ini diberi nama Jamal karena Aisyah dalam peristiwa itu mengendarai unta yang dalam bahasa Arab adalah jamal.
James Cook Menemukan Hawaii
244 tahun yang lalu, tanggal 18 Januari 1778, Kapten James Cook dari Inggris menjadi orang Eropa pertama yang mendarat di kepulauan Hawaii. Dua hari kemudian, ia mendarat di pulau Kauai dan memberi nama kepulauan di kawasan itu dengan nama Sandwich Islands.
James Cook adalah seorang pelaut Inggris yang banyak melakukan ekspedisi keliling dunia. Pada tahun 1768, ia menahkodai kapal yang membawa ilmuwan Inggris ke Tahiti. Pada tahun 1771, ia kembali ke Inggris dengan membawa penemuan baru, yaitu benua Australia dan Selandia Baru. Pada tahun 1772, ia memimpin ekspedisi ke Pasifik Selatan dan akhirnya menemukan daerah Kaledonia Baru.
Awalnya, Cook dan pelautnya disambut dengan antusias oleh penduduk pribumi Hawaii. Namun ketika setahun kemudian Cook dan rombongannya kembali ke Hawaii, yaitu tahun 1779, terjadi konflik dan bentrokan antara pelaut Inggris dan penduduk pribumi. Kapten Cook sendiri ikut tewas dalam bentrokan itu.
Penangkapan Anggota Hezb Melal Eslami
56 tahun yang lalu, tanggal 28 Dey 1344 HS, para anggota Hezb Melal Eslami ditangkap oleh rezim Shah Pahlevi.
Hezb Melal Eslami yang terdiri dari anak-anak muda agamis dibentuk pada 1343 Hs dengan tujuan mempersiapkan dan memotivasi rakyat melawan rezim Pahlevi. Rencananya garis kebijakan partai dimulai dengan gerakan pemikiran dan ideologi dan pada tahapan kedua melakukan operasi militer. Partai yang dibangun dengan cita-cita mulai dengan tiga tahapan; pembentukan, perluasan dan kemenangan di awal koordinasinya telah tercium oleh rezim despotik Pahlevi dan akhirnya bubar.
Kondisi di Iran menjadi tegang. Situasi menjadi menakutkan dan penumpasan setiap pergerakan terus berlanjut hingga enam bulan pertama tahun 1344 HS. Tiba-tiba saja terjadi pengejaran dan penangkapan anggota partai Hezb Melal Eslami. Sekitar 55 orang anggota partai ini ditangkap pada 24 Dey dan diumumkan secara resmi di koran-koran pada 28 Dey 1344 HS.
Peristiwa ini sendiri menyingkap kebohongan dan klaim rezim Pahlevi bahwa pemerintah menguasai penuh situasi dan Iran di Timur Tengah berada dalam situasi stabil. Karena gerakan-gerakan kebangkitan Islam-Iran kembali merenggut tidur nyaman para pemimpin rezim Pahlevi.