Lintasan Sejarah 18 Februari 2022
Hari ini Jumat, 18 Februari 2022 bertepatan dengan 16 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Bahman 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Khairun Meninggal Dunia
904Tanggal 16 Rajab 539 HQ, Abu Mansur Muhammad bin Abdul Malik, yang terkenal dengan nama Ibnu Khairun, seorang ahli hadis dan ustad ilmu qiraat atau pembacaan al-Quran, meninggal dunia di kota Baghdad.
Ibnu Khairun meninggalkan karya dalam ilmu pembacaan al-Quran bernama "al-Miftah" dan "al-Maudhu'".
Pembentukan Partai Jomhouri-e Eslami
43 tahun yang lalu, tanggal 29 Bahman 1357 HS, sepekan pasca kemenangan Revolusi Islam Iran dibentuklah partai Jomhouri-e Eslami.
Ide pembentukan partai ini berasal dari sejumlah tokoh politik, agama dan akademi Iran yang punya peran penting dalam kemenangan revolusi dan dekat dengan Imam Khomeini ra. Pasca pengumuman pembentukan partai, disebarkan formulir pendaftaran anggota yang disertai dengan AD/ART organisasi.
Menurut para petinggi partai, pada dua hari pertama pendaftaran lebih dari 80 ribu orang menyambangi kantor-kantor partai di seluruh negeri. Seratus hari pasca pendirian partai Jomhouri-e Eslami, Doktor Bahonar menjelaskan sikap partai terkait masalah politik, ideologi, ekonomi dan budaya. Pada waktu anggota partai telah mencapai dua juta orang.
Tujuan pembentukan partai Jomhouri-e Eslami adalah menciptakan kekompakan dan kerja sama lebih baik di antara masyarakat yang loyal dengan Revolusi Islam, melindungi pemerintahan Islam sesuai dengan UUD. Para penggagas dibentuknya partai ini pada awalnya adalah Syahid Beheshti, Sayid Ali Khamenei, Akbar Ali Rafsanjani, Sayid Abdolkareem Mousavi Ardebili dan Mohammad Javad Bahonar.
Mereka bersama warga Iran yang sepikiran mampu melakukan sejumlah pekerjaan besar seperti penyusunan UUD, pembentukan pilar-pilar pemerintahan Islam, mempertahankan prinsip Republik Islam dan menjelaskan pokok-pokok pemikiran Islam bagi pertumbuhan masyarakat Islam menghadapi pemikiran sosialis, liberal dan nasionalis.
Sejak saat itu pula, para tokoh dan kelompok yang bergantung pada pihak asing menentang partai Jomhouri-e Eslami dan pemimpinnnya, sehingga terjadi aksi-aksi teror yang menggugursyahidkan tokoh-tokohnya.
Dua Kereta di Korsel Terbakar
19 tahun yang lalu, tanggal 18 Februari 2003 terjadi tragedi yang melanda jasa transportasi di Korea Selatan (Korsel). Sedikitnya 198 penumpang tewas dan 147 lainnya terluka saat dua kereta bawah tanah terbakar.
Kereta 1080 dan 1079 tengah berjalan berlawanan arah menuju Stasiun Jungangno di kawasan Daegu saat seorang penumpang membakar gerbong pertama kereta 1079.Api mulai menjalar ke lima gerbong lainnya. Akibatnya, saat kereta 1079 tiba di Jungangno, seluruh gerbong telah dilalap api.
Pada saat bersamaan, kereta 1080 yang dikemudikan masinis Choi Sang-yeol tiba di stasiun dan berhenti tepat di samping kereta 1079 yang terbakar. Alhasil, api pun menjalar ke kereta 1080 dan langsung membakar habis seluruh gerbongnya.
Sebagian besar penumpang kereta 1079 berhasil selamat setelah lari menerobos api dan asap. Namun kebanyakan penumpang 1080 tewas terbakar karena masinis mematikan mesin yang membuat penumpang tidak dapat keluar.
Beberapa hari kemudian polisi Korsel berhasil menangkap pelaku pembakaran, yakni Kim Dae-han, seorang mantan supir taksi berusia 56 tahun. Kim, yang sakit akibat stroke, berniat melakukan bunuh diri di kereta karena kecewa dengan pengobatan yang dijalaninya.
Setelah menjalani persidangan selama beberapa bulan, pada 7 Agustus 2003, Kim Dae-han dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Sementara dua masinis kereta, yakni Choi Sang-yeol dan Choi jeong-hwan masing-masing dihukum lima dan empat tahun penjara karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas.
Pasca bencana, otoritas perkereta-apian Korsel memperbaiki secara menyeluruh sistem keamanan kereta bawah tanah mereka. Sejumlah bahan yang mudah terbakar seperti plastik dan alumunium dilapisi dengan material tahan api.
Berbagai fasilitas keamanan seperti alat pemadam kebakaran dan lampu darurat dipasang di seluruh kereta dan stasiun Korsel.