Lintasan Sejarah 8 Maret 2022
Hari ini Selasa, 8 Maret 2022 bertepatan dengan 5 Sya'ban 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 17 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Zainal Abidin Lahir
1405 tahun yang lalu, tanggal 5 Sya'ban 38 HQ, Imam Ali Zainal Abidin, putra dari Imam Husein as, terlahir ke dunia di kota Madinah.
Imam Husein adalah putra dari Fathimah az-Zahra, putri Rasulullah Saw dan Imam Ali bin Abi Thalib as. Imam Ali Zainal Abidin dibesarkan dalam bimbingan Imam Husein hingga mencapai ilmu dan hakikat Ilahi. Beliau sangat tekun beribadah dan sering bersujud dalam waktu lama.
Oleh karena itulah beliau dijuluki sebagai Imam as-Sajjad. Dalam peristiwa Asyura di Padang Karbala yang membuat ayah beliau dan para cucu Rasulullah lainnya gugur syahid, Imam Sajjad tidak turut bertempur karena sedang sakit keras. Kemudian, Imam Sajjad memegang tampuk kepemimpinan umat Islam menggantikan Imam Husein as hingga akhir hayat beliau di tahun 94 Hijriah.
Front Pembebasan Moro Mulai Berjuang
54 tahun yang lalu, tanggal 8 Maret 1968, Front Pembebasan Moro memulai perjuangan bersenjata mereka melawan rezim Marcos yang berkuasa di Filipina saat itu.
Bangsa muslim Moro hidup di pulau Mindanao. Mereka telah berjuang mempertahankan Islam dan melawan dominasi asing sejak masa penjajahan Spanyol.
Setelah Filipina merdeka, bangsa Moro terus berjuang melawan pemerintahan Manila yang berada di bawah dominasi AS. Selama masa pemerintahan Marcos, kaum Muslimin direpresi, dibunuh, atau dipenjarakan. Setelah Marcos terguling, pemerintahan baru Filipina mengadakan perundingan dengan bangsa Moro dan akhirnya, mereka diberi kekuasaan otonomi.
Ahmad Ebadi Meninggal
29 tahun yang lalu, tanggal 17 Isfand 1371 HS, Ahmad Ebadi, seorang seniman musik tradisional Iran terkenal, meninggal dunia.
Ahmad Ebadi mulai mempelajari musik sejak usia muda dan setelah bertahun-tahun memainkan sitar, Ebadi berhasil menemukan metode baru dalam memainkan alat musik ini.
Ahmad Ebadi juga aktif dalam mengajar musik dan mengembangkan musik tradisional Iran. Dia banyak menciptakan karya musik yang amat populer di kalangan penikmat musik tradisional Iran. Salah satu di antaranya adalah penggunaan berbagai jenis nada-nada sitar yang merupakan hasil dari 80 tahun pengalamannya di dunia musik.