Lintasan Sejarah 1 April 2022
Abu Nuaim Wafat
1224 tahun yang lalu, tanggal 29 Sya'ban 219 HQ, Abu Nu'aim, seorang ulama hadis, fiqih, dan sejarah Islam, meninggal dunia.
Abu Nu’aim dilahirkan pada tahun 130 Hijriah di Irak. Abu Nu'aim dianggap sebagai salah satu periwayat hadis yang sangat terkemuka dan karenanya, dia amat dihormati dan dipercaya oleh para ulama lslam.
Karya Abu Nu'aim di antaranya berjudul "Ash-Shalah". Selain itu, Ibnu Nadim, seorang sejarawan terkenal Arab, dalam dua bukunya yang berjudul "al-Manasik" dan "Masail al-Fiqh" menisbatkan bab-bab fiqih dan adab keagamaan kepada Abu Nu'aim.
Referendum Historis di Iran
42 tahun yang lalu, tanggal 12 farvardin tahun 1358 Hijriah Syamsiah, atau menurut penanggalan Masehi, hari itu bertepatan dengan tanggal 1 April tahun 1979, berlangsung sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Iran.
Menyusul kemenangan Revolusi Islam di bawah pimpinan Imam Khomeini, dilangsungkan sebuah referendum monumental untuk membentuk pemerintahan baru hasil pilihan rakyat selepas tumbangnya rezim diktator Shah Pahlevi. Hasil referendum tersebut menunjukkan bahwa 98, 2% rakyat Iran memilih untuk bernaung di bawah sebuah pemerintahan Islami.
Sejak gerakan revolusi mencapai kemenangannya, rakyat Iran sebenarnya sudah diketahui menginginkan sebuah pemerintahan Islami. Akan tetapi, untuk membungkam berbagai agitasi kaum arogan dunia, Imam Khomeini tetap memerintahkan penyelenggaran referendum ini.
Dengan hasil seperti ini, negara-negara Barat betul-betul kehilangan isu politik untuk mengguncang pemerintahan Islami di Iran. Karena berdirinya sebuah pemerintahan religius yang berlandaskan nilai-nilai Islam ini didukung oleh mayoritas mutlak rakyat Iran.
Presiden "Penjagal dari Balkan" Ditangkap
21 tahun yang lalu, tanggal 1 April 2001, mantan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic, ditangkap di rumahnya di kawasan Belgra de villa.
Lima kali tembakan dan serangan dengan senjata otomatis terdengar di rumah Milosevic. Kediamannya telah dikepung polisi selama 36 jam.
Pejabat senior dari mantan partai Sosialis, Vladimir Iykovic, mengatakan Milosevic telah memutuskan untuk menyerahkan diri.
Dia kemudian dibawa ke penjara di Den Haag, Belanda, untuk menjalani sidang Pengadilan Internasional atas kasus kejahatan perang di wilayah pecahan Yugoslavia, yaitu Bosnia, Kroasia, dan Kosovo selama awal dekade 1990an.
Disebutkan bahwa Milosevic bertindak sebagai pengacara bagi dirinya sendiri selama persidangan. Rangkaian sidang pengadilan itu akhirnya tidak berujung pada vonis.
Pasalnya, pria yang dijuluki "Tukang Jagal dari Balkan" ini ditemukan tewas di ruang tahanan pada 11 Maret 2006. Menurut dokter, dia terkena serangan jantung. Pengadilan atas Milosevic pun dihentikan.