Jun 12, 2022 09:16 Asia/Jakarta
  • 12 Juni 2022
    12 Juni 2022

Hari ini Ahad, 12 Juni 2022 bertepatan dengan 12 Dzulqadah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 22 Khordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Adib Neishaburi Meninggal

99 tahun yang lalu, tanggal 12 Dzulqadah 1344 HQ, Adib Naishaburi, seorang penyair terkemuka Iran, meninggal dunia.

Sejarah

Adib Naishaburi dilahirkan pada tahun 1281 Hijriah di Neishabur, sebuah kota di timur laut Iran. Sejak kecil, karena terserang penyakit cacar, dia kehilangan kemampuan pengelihatan salah satu matanya.

Meskipun demikian, Adib Neishaburi tetap bersemangat menuntut ilmu hingga akhirnya menguasai sastra Arab dan ilmu-ilmu yang berkembang di zamannya. Adib Naishaburi kemudian mengajar dan mulai menyusun syair.

Syair-syair Neishaburi memiliki kekhasan dalam pemilihan kata-kata yang bermakna dalam. Buku kumpulan syair Naishaburi terdiri 2000 bait syair yang sangat elegan dalam bahasa Arab dan Persia.

Indira Gandhi Diputuskan Bersalah
 
47 tahun yang lalu, tanggal 12 Juni 1975, Indira Gandhi, Perdana Menteri India, diputuskan bersalah karena melakukan kecurangan dalam pemilihan umum pada masa kampanye 1971.

Indira Gandhi, mantan Perdana Menteri India

Di tengah banyaknya seruan agar ia mundur, Gandhi menolak menyerahkan jabatannya dan berbalik menyatakan negara dalam keadaan darurat ketika berlangsung demonstrasi publik yang mengancam akan menggulingkan pemerintahannya.

Pada saat itu, rakyat India gelisah karena kekurangan makanan, inflasi, dan perselisihan regional. Pemerintahannya mendapat kritik keras karena memberlakukan taktik tangan besi untuk menghadapi masalah-masalah itu.

Sementara itu, tuntutan Partai Sosialis yang menyebutkan ia telah melakukan penipuan pada Pemilu 1971 berkembang menjadi skandal nasional. Akhirnya Pengadilan Tinggi Allahabad memutuskan Indira Gandhi bersalah dan mengucilkannya dari panggung politik selama enam tahun.

Ketika mengumumkan keadaan darurat, ia memenjarakan ribuan lawan politiknya dan membatasi kebebasan individual di negeri itu. Beberapa program kontroversial pun diberlakukannya selama periode tersebut, antara lain sterilisasi laki-laki dan perempuan sebagai alat untuk mengendalikan pertumbuhan populasi.

Ayatullah Sheikh Mojid Ad-Din Mahallati Wafat

23 tahun yang lalu, tanggal 22 Khordad 1378 HS, Ayatullah Sheikh Mojid ad-Din Mahallati meninggal dunia di usia 73 tahun dan dimakamkan di kota Shiraz.

Sejarah

Ayatullah Sheikh Mojid ad-Din Mahallati lahir ke dunia pada 1305 HS di kota Najaf, Irak. Semasa kecilnya beliau mengikuti ayahnya ke Shiraz, Iran dan di sana beliau mempelajari sastra dan ilmu-ilmu keagamaan kepada ayahnya. Bersamaan dengan itu, beliau melanjutkan pendidikannya hingga berhasil meraih S1 bidang hukum dan pada tahun 1325 HS, beliau resmi memasuki hauzah ilmiah Qom.

Ketika di Qom, Ayatullah Mahallati belajar kepada guru-guru besar seperti Ayatullah al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, Sayid Mohammad Mohaghgheq Damad, Mohammad Ali Araki, Imam Khomeini ra, Allamah Thabathabai dan lain-lainnya. Beliau menjadi ulama Qom yang terkenal.

Pada tahun 1337 HS, Ayatullah Mahallati bersama ulama lainnya mendirikan majalah Maktab Eslam dan beliau menulis sejumlah artikel di bidang hukum Islam dan mengkomparasikannya dengan hukum internasional.

Ayatullah Mahallati kembali ke kota Shiraz pada usia 35 tahun dan memulai aktivitasnya mengajar dan mendidik para pemuda di sana. Beliau juga aktif menulis dan menyebarkan ajaran agama serta tidak lupa mendirikan beberapa yayasan sosial. Pada masa Revolusi Islam dan Kebangkitan 15 Khordad, beliau bersama ayahnya sempat ditahan dan dipenjarakan oleh rezim Shah.

Pasca pembebasan, Ayatullah Mahallati bersama ayahnya memimpin perjuangan melawan rezim Shah bersama rakyat dan ulama provinsi Fars. Akibatnya beliau diasingkan dari Shiraz pada tahun 1351 ke kota Iranshahr, Zahedan dan Yazd selama 14 bulan.

Ayatullah Mahallati berkali-kali melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa dan Amerika. Dengan penjelasannya yang lugas dan diperkuat dengan logika, beliau berhasil memperkenalkan masyarakat di sana dengan prinsip-prinsip Islam.