Lintas Warta 18 Juni 2022
Aksi dan Pesan AS yang Saling Bertentangan terhadap JCPOA dan Iran.
Salah satu slogan dan klaim terpenting Amerika Serikat sejak pelantikan Presiden Joe Biden adalah kembali ke Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA). Namun, terlepas dari berlalunya sekitar dua setengah tahun dari janji-janji ini, pendekatan kontradiktif Amerika Serikat dalam hal sikap dan tindakan mengenai JCPOA dan Iran menjadi lebih jelas.
Dalam langkah terbaru Washington terhadap Iran, yang dipandang bertentangan dengan retorikanya tentang pencabutan sanksi dan kembali ke JCPOA, Departemen Keuangan AS pada hari Kamis (16/06/2022) mengumumkan adanya jaringan yang memungkinkan Iran untuk menghindari sanksi dan menjual produk petrokimianya telah ditambahkan ke dalam daftar sanksi.
Dalam pernyataan Departemen Keuangan AS disebutkan, "Hari ini, Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan AS menempatkan pada daftar sanksi, jaringan dari para produsen petrokimia Iran, serta perusahaan fiktif yang berbasis di Cina dan UEA yang mendukung Trilliance Petrochemical dan Iran Petrochemical Trading Company. Kedua perusahaan ini memainkan peran kunci dalam menjual produk-produk petrokimia Iran ke luar negeri."
Menanggapi sanksi terbaru AS, Mehdi Safari, Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan Diplomasi Ekonomi menjelaskan bahwa sejak awal petrokimia kami telah disanksi dan menambahkan, "Penjualan terus belanjut dan akan tetap berlanjut lewat berbagai jalur."
Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menekankan perlunya kembali ke JCPOA, dan mengklaim bahwa dia akan melakukannya sesegera mungkin. More ...