Jul 24, 2022 09:12 Asia/Jakarta
  • 24 Juli 2022
    24 Juli 2022

Hari ini Ahad, 24 Juli 2022 bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 2 Mordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Rasulullah Bermubahalah Dengan Bani Najran
 
1433 tahun yang lalu, tanggal 24 Dzulhijjah 10 HQ, Rasulullah Saw beserta putri beliau, Fathimah az-Zahra, menantu beliau, Ali bin Abi Thalib, dan kedua cucu beliau, Hasan dan Husein as, berangkat keluar dari kota Madinah untuk menemui para pembesar kabilah Kristen, Bani Najran melakukan Mubahalah.

Mubahalah

Sebelumnya, para pembesar Bani Najran itu datang menemui Rasulullah untuk mempertanyakan ajaran agama Islam. Namun, apapun jawaban yang diberikan Rasulullah, pembesar kabilah Kristen itu tetap tidak mau menerimanya.
 
Lalu, Allah menurunkan firman-Nya, surat Ali-Imran ayat 60-61, yang artinya, "Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu , maka katakanlah : "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta."
 
Oleh karena itulah, pada hari yang telah dijanjikan, Rasullah dengan membawa Ahlu Bait atau keluarga suci beliau, datang ke sebuah tempat di luar kota Madinah. Para pembesar Bani Najran, begitu melihat kehadiran Rasullah yang hanya ditemani keempat tokoh mulia itu, yaitu Fathimah, Ali bin Abi Thalib, Hasan, dan Husein as, merasa takut dan pemimpin mereka berkata, "Aku melihat wajah-wajah yang jika mereka bedoa agar gunung terbesar diruntuhkan, maka doa itu akan segera dikabulkan Tuhan. Kita tidak seharusnya bermubahalah dengan orang-orang yang agung ini, karena mungkin saja kita semua akan mati." Oleh karena itu, para pembesar Bani Najran akhirnya mengajak Rasulullah berdamai.

Kawasan Asia Barat Dikuasai Prancis dan Inggris
 
101 tahun yang lalu, tanggal 24 Juli tahun 1921, Palestina, Irak, dan kawasan timur Yordania secara resmi diserahkan kepada kekuasaan Inggris, sedangkan kawasan Lebanon dan Suriah diserahkan kepada Prancis.

Penguasaan Inggris dan Prancis atas wilayah-wilayah yang tadinya merupakan kawasan yang dikuasai oleh Imperium Ottoman itu menandai dimulainya masa kolonialisme Barat atas kawasan Asia barat.
 
Bagi dunia Islam secara umum, ini juga menjadi awal petaka karena sejak masa itulah, Inggris mulai mempersiapkan pendirian sebuah negara ilegal bernama Israel.

Pernyataan Ulama Mengakui Marjaiyah Imam Khomeini

59 tahun yang lalu, tanggal 2 Mordad 1342 HS, sejumlah ulama dan marji Qom secara resmi mengeluarkan pernyataan kemarjaiyahan Imam Khomeini ra.

Imam Khomeini

Pasca penahanan Imam Khomeini pada 15 Khordad 1342 HS, sejumlah ulama dan marji dari Qom, Mashad dan sejumlah kota lain pergi ke Tehran untuk menyiapkan surat pernyataan yang mengakui marjaiyah beliau dan meminta agar beliau segera dibebaskan. Pada 2 Mordad 1342 HS, mereka mengeluarkan pernyataan bahwa Imam Khomeini ra adalah seorang marji Syiah.

Para ulama yang ikut dalam gerakan ini adalah Sayid Shihabuddin Marashi Najafi, Morteza Hairi Yazdi, Sayid Mohammad Hadi Milani, Sayid Ali Behbahani, Khadimi, Jazairy, Khosroushahi, Rouhullah Kamalvand, Mohammad Sadouqi, Sayid Rouhullah Khatami, Sayid Morteza Pasandideh, Akbar Hashemi Rafsanjani, Sadr ad-Din Hairi Yazdi Shirazi, Ibrahim Amini dan lain-lain.

Gerakan ini diikuti juga oleh masyarakat yang menyebabkan ketakutan rezim Shah. Untuk itu mereka berusaha menenangkan situasi dan lewat aksi pembebasan sandiwara Imam Khomeini ra, mereka berusaha menenangkan kemarahan rakyat dan ulama.

Pada akhirnya Imam Khomeini ra dibebaskan tanggal 11 Mordad 1342 HS, tapi untuk beberapa waktu beliau harus melewati tahanan rumah di sebuah rumah di Tehran.