Sep 03, 2022 09:23 Asia/Jakarta
  • 3 September 2022
    3 September 2022

Hari ini Sabtu, 3 September 2022 bertepatan dengan 6 Safar 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 12 Shahrivar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Quthbuddin Syirazi Lahir

810 tahun yang lalu, tanggal 6 Shafar 634 HQ, Quthbuddin Mahmud Syirazi, seorang astronom dan ilmuwan kedokteran dunia Islam terkenal terlahir di kota Syiraz, sebuah kawasan di selatan Iran.

Quthbuddin Mahmud Syirazi

Quthbuddin Syirazi mulai tertarik mempelajari ilmu-ilmu kedokteran sejak usia muda. Kemudian, bersamaan dengan kematian ayahnya yang juga seorang dokter, Syirazi berhasil menyelesaikan pendidikan dasarnya di bidang kedokteran. Ia kemudian bekerja di sebuah rumah sakit di kota kelahirannya.

Selama sepuluh tahun bekerja, Syirazi banyak menyempatkan waktunya untuk menelaah sejumlah kitab kedokteran klasik karya Ibnu Sina serta kitab-kitab filsafat dan keilmuan karya para ilmuwan terkenal masa itu. Setelah itu, ia mulai tertarik untuk mengembangkan pengetahuannya dengan cara belajar kepada sejumlah ilmuwan ternama zaman itu, seperti Khaja Nashiruddin Thusi, serta melakukan kunjungan ke sejumlah kawasan ilmu lainnya di Iran dan kawasan sekitar Timur Tengah.

Di antara karya penulisannya yang paling terkenal adalah kitab berjudul "Jami'ul Ushul" dan "Nihayatul Idrak fi Dirayatil Aflak". Quthbuddin Syirazi meninggal dunia pada tahun 710 Hijriah.

Raisali Delavari Gugur
 
107 tahun yang lalu, tanggal 3 September 1915, Raisali Delavari, pemimpin perjuangan melawan penjajahan Inggris di Iran, gugur syahid.

Pada awal Perang Dunia Pertama, tentara Rusia dari utara dan tentara Inggris dari selatan, berusaha menduduki Iran. Pada masa itu, Raisali Delavari memimpin perlawanan rakyat atas fatwa para ulama yang mewajibkan jihad demi mempertahankan negara.
 
Raisali dan pasukannya yang gagah berani berkali-kali berhasil mematahkan serangan tentara Inggris yang berniat menguasai pelabuhan Bushehr. Perjuangan rakyat Tangestan yang terletak di dekat Bushehr itu, berlangsung hingga tujuh tahun.

Profesor Mahmoud Hesabi Meninggal Dunia

30 tahun yang lalu, tanggal 12 Shahrivar 1371 HS, Profesor Hesabi meninggal dunia di usia 90 tahun dan dikuburkan di kota Tafresh.

Profesor Mahmoud Hesabi

Dr Mahmoud Hesabi, putra Abbas Hesabi "Mo'ez al-Sultaneh", lahir di Teheran, 1281 Hs. Pendidikan dasarnya di sekolah Prancis di Beirut bernama "Ferrer", dan lulus sekolah menengah di American College of Beyrut, dan mengambil sarjana mudanya dari sana. Dr Hesabi dikenal sebagai listrik insinyur di Paris Electric High School dan mendapat gelar Ph.D. di bidang Fisika dari Universitas Sorbonne, Perancis. Ia beberapa kali melakukan perjalanan ke Perancis, Inggris dan Amerika.

Karya Dr Hesabi adalah: Sensitiveness of photoelectric cells (dalam bahasa Perancis), Our way (dalam bahasa Perancis), Iranian Names (dalam bahasa Persia), "Physical Eyes" untuk siswa fisika, dan beberapa esai tentang Inggris, Perancis dan Amerika di majalah fisika, tentang struktur elemen dasar dari atom.

Ia adalah anggota dari Dewan Lembaga Atom Chicago. Ia belajar Quran dari ibunya sebelum usia 7 dan kemudian buku puisi Hafez dan Gulistan dan Bustan milik Sa'di.

Dia adalah seorang mahasiswa yang sukses. Selama belajar nya di universitas ia mendapat 8 derajat (BA, MA, dan Ph.D.) literatur, insinyur sipil, kedokteran, matematika, astronomi, biologi, insinyur listrik, insinyur tambang dan fisika Ph.D. dengan tingkat pertama, hanya selama tujuh tahun.