Ratu Elizabeth Meninggal di Tengah Kontroversi tentang Monarki
Ratu Elizabeth II dari Inggris telah meninggal dunia. Dia berusia 96 tahun ketika dia meninggal.
Putranya Charles sekarang akan menggantikannya sebagai raja.
Elizabeth adalah raja terlama dalam sejarah Inggris. Pemerintahannya dimulai pada Februari 1952.
Keluarga kerajaan telah dirusak oleh serangkaian skandal.
Elizabeth adalah ratu Inggris dan lebih dari selusin negara lain. Kematiannya telah memicu perdebatan baru tentang peran monarki.
Beberapa bekas koloni menyerukan untuk menghapus raja sebagai kepala negara mereka.
Mereka meragukan peran raja yang jauh di abad ke-21. Mereka mengatakan Inggris perlu membayar ganti rugi untuk perbudakan. Mereka juga meminta Inggris untuk meminta maaf atas sejarah kelamnya di sana.
“Pada akhirnya itu menjadi mesin hubungan masyarakat, benar-benar cara untuk menutupi sebagian besar dari apa yang dilakukan oleh pendirian Inggris di seluruh dunia dalam hal pasca imperialis mereka, Anda tahu, strategi dan kebijakan dan bisa dibilang dia bertindak sebagai jembatan yang mentransfer Inggris dari kekuatan kolonialis formal dengan kekuatan yang sekarang berada di bawah Amerika,” ujar Syed Mohsin Abbas, wartawan dan komentator politik.
Monarki Inggris adalah simbol dari rezim imperialis. Selama berabad-abad, monarki Inggris mengeksploitasi sumber daya yang kaya dari koloninya.
Jutaan orang Afrika dibelenggu dalam perdagangan budak oleh Inggris. Budak yang tak terhitung jumlahnya meninggal saat diangkut ke perkebunan.