Kalam Hikmah (77): Kezaliman terhadap Wanita
Menurut saya, ini adalah pukulan, penghinaan, dan ketidakadilan terbesar yang telah dilakukan dalam masalah perempuan.
Di lingkungan sosial, terbentuk sebuah budaya yang menjadikan perempuan sebagai pihak yang dimanfaatkan oleh pihak yang memanfaatkan. Sayangnya ini ada dalam budaya Barat sekarang. Orang lain kemudian meniru Barat, dan mereka bekerja keras dalam upayanya, sehingga budaya ini berakar kuat di dunia.
Jika seseorang mengatakan sesuatu yang bertolak belakang dengan hal ini, maka Barat akan menyerangnya. Misalnya jika dalam suatu masyarakat, bersolek dan mempertontonkan diri bagi wanita di depan umum, dikecam, maka mereka akan melakukan penentangan.
Akan tetapi jika hal yang berlawanan dengan itu dilakukan, misalnya di sebuah masyarakat muncul ide wanita telanjang, hal itu tidak akan menimbulkan kegaduhan apa pun di dunia. Berbeda jika di tengah masyarakat muncul ide pakaian wanita, tidak menampakan aurat, dan tidak berias, maka agen propaganda terkuat dunia akan terusik, dan menciptakan kegaduhan. Ini menunjukkan bahwa ada sebuah budaya, kebijakan, dan strategi yang selama bertahun-tahun diikuti, dan asasnya adalah supaya kedudukan, martabat, posisi yang salah dan menghina perempuan ini dikukuhkan, dan sayangnya sudah dikukuhkan.
Oleh karena itu, Anda dapat melihat bahwa Barat secara bertahap sedang melawan hijab terang-terangan. Tema yang mereka usung untuk mendukung penentangan ini, bahwa jilbab adalah simbol gerakan keagamaan. Mereka mengatakan, kami tidak ingin simbol-simbol agama dimunculkan di tengah-tengah masyarakat kami yang merupakan masyarakat sekuler.
Menurut pendapat saya, ini merupakan kebohongan. Masalahnya bukan agama atau non-agama. Masalahnya adalah karena kebijakan strategis asasi Barat yang bertumpu pada upaya mempertontonkan dan menjual perempuan, sementara hijab menentangnya. Sekalipun hijab tidak muncul karena motif agama dan keyakinan, mereka akan tetap menentangnya. Inilah masalah utamanya.