Nov 19, 2022 10:21 Asia/Jakarta
  • 19 November 2022
    19 November 2022

Hari ini Sabtu, 19 November 2022 bertepatan dengan 24 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Sayid Qasim al-Anwar Penyair Dinasti Timurid Wafat

607 tahun yang lalu, tanggal 24 Rabiul Tsani 837 HQ, Sayid Qasim al-Anwar, penyair terkenal periode Dinasti Timurid yang berasal dari Tabriz meninggal dunia.

Ia belajar kepada ulama besar di masanya. Setelah itu selama beberapa tahun sempat tinggal di Herat, Afghanistan dan mengajar di sana. Perlahan-lahan ia semakin terkenal, sehingga banyak murid dari pelbagai kota ikut belajar kepadanya. Waktu itu semasa dengan kekuasaan Taimur dan anaknya Shahroukh.

Sayid Qasim kemudian ingin dibunuh oleh Shahroukh, sehingga ia meninggalkan kota Herat dan pergi ke Samarqand, Uzbekistan.

Karya sastra Sayid Qasim al-Anwar termasuk Diwan Ghazal dan beberapa Matsnawi, dimana naskah tulisan tangannya ada hingga sekarang. Ia juga meninggalkan sejumlah risalah Anis al-Arifin dan Anis al-Asyiqin.

Naser Ad-Din Shah Mencopot Amir Kabir dari Perdana Menteri

171 tahun yang lalu, tanggal 28 Aban 1230 HS, Naser ad-Din Shah mencopot Amir Kabir dari posisi Perdana Menteri.

Amir Kabir

Menyusul meninggalnya Mohammad Shah Qajar, Mirza Mohammad Taqi Khan Farahani yang dikenal dengan Amir Kabir berusaha keras agar kekuasaan dipegang oleh Naser ad-Din Shah dan ia yang akan mengelola negara dengan baik. Oleh karenanya, bersamaan dengan dimulainya kekuasaan Naser ad-Din Shah, Amir Kabir juga diangkat menjadi perdana menteri.

Independensi Amir Kabir dalam mengambil keputusaan dan pelayanan sosial yang diberikan serta secara umum kebijakan dalam dan luar negeri Amir Kabir selalu berpihak pada kepentingan negara. Kebijakan ini tidak disukai oleh tokoh, pangeran dan keluarga kerajaan yang kehidupannya ditanggung negara. Oleh karenanya, mereka melakukan apa saja agar dapat menghentikan kebijakan Amir Kabir. Namun independensi yang ditunjukkan selama ini membuatnya selamat dari segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Naser ad-Din Shah juga pada awalnya tidak memperhatikan isu-isu yang dikembangkan oleh orang-orang yang tidak menyukai Amir Kabir. Namun konspirasi yang diterapkan dari hari ke hari semakin luas dan bahkan berusaha menakut-nakuti Naser ad-Din Shah. Perlahan-lahan Naser ad-Din Shah yang baru berusia 20 tahun mulai berprasangka buruk kepada Amir Kabir. Akhirnya pada tanggal 28 Aban 1230 HS (19 November 1851) Shah memberhentikan Amir Kabir dari posisinya perdana menteri.

Sekalipun sudah diberhentikan, tapi kebencian terhadap Amir Kabir masih tetap berlanjut hingga akhirnya Naser ad-Din Shah mengeluarkan perintah untuk membunuh mantan perdana menterinya. Amir Kabir meninggal dunia pada 20 Dey 1230 HS (10 Januari 1852).

NATO dan Pakta Warsawa Teken Perjanjian di Paris
 
30 tahun yan glalu, tanggal 19 November 1990, pemimpin Negara-negara NATO dan Pakta Warsawa, menandatangani perjanjian di Paris yang mengakhiri perang dingin antara kedua pihak.

Mereka juga menyetujui penghentian perang propaganda dan pengurangan senjata di kedua organisasi militer ini. 

Blok barat yang dipimpin oleh AS dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet terlibat dalam perang dingin setelah adanya niat Uni Soviet untuk memindahkan rudal nuklirnya ke Kuba yang mengancam terjadinya perang nuklir di dunia.

Akibatnya, Uni Soviet dan AS terpaksa menandatangani perjanjian untuk mencegah perang nuklir. Namun demikian, perang politik, propaganda, dan mata-mata di antara kedua blok terus berlangsung dan inilah yang disebut sebagai perang dingin. Menyusul runtuhnya Uni Soviet, berakhirlah perang dingin tersebut.