Des 01, 2022 10:24 Asia/Jakarta
  • 1 Desember 2022
    1 Desember 2022

Hari ini Kamis, 1 Desember 2022 bertepatan dengan 6 Jumadil Awal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 10 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abu Said Muhammad Meninggal Dunia
 
1030 tahun yang lalu, tanggal 6 Jumadil Awal 414 HQ, Abu Said Muhammad bin Abdul Jalil Sistani matematikawan muslim terkenal meninggal dunia.

Abu Said Muhammad merupakan seorang pakar dalam bidang matematika, geometri dan perbintangan. Dalam setiap bidang ilmu yang ia ketahui, Sistani akan menuliskannya dalam buku dan mengajarkan pengetahuannya kepada orang lain.

Buku Jami' Shani yang berhubungan dengan matematika adalah salah satu karya ilmuan besar ini yang ditulis mengunakan nama samaran Ezdu-daulah Dailami. 

Buku karya terkenalnya yang lain ialah Al Madkhal dalam bidang perbintangan, ad-Dalail fi Ahkam an-Nujum dan al-Ma'ani fil Ahkamin Fi an-Nujum.

Ayatullah Modarres Gugur Syahid

90 tahun yang lalu, tanggal 10 Azar 1311 HS, Ayatullah Sayid Hassan Modarres, seorang ulama pejuang Iran gugur syahid di tangan para antek rezim despotik Reza Khan.

Ayatullah Sayid Hassan Modarres

Ayatullah Modarres dilahirkan di kota Kahsmer, barat laut Iran pada tahun 1860. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau melanjutkan belajar ke Hauzah Ilmiah di kota Najaf, Irak. Di kota itu, beliau menuntut ilmu dari ulama-ulama besar seperti Ayatullah Mirza Shirazi. Sekembalinya ke Iran, Ayatullah Modarres memulai perjuangannya dalam menentang rezim Shah.

Perjuangan beliau semakin meningkat setelah terpilih sebagai anggota parlemen Iran periode ketiga. Beliau dengan gigih memperjuangkan agar hukum Islam ditegakkan dan agar Iran terlepas dari cengkeraman imperialisme. Hal inilah yang membuat Shah Reza Pahlevi amat membencinya dan berkali-kali berupaya melakukan pembunuhan terhadap beliau.

Banyak orang yang meminta agar Ayatullah Modares meninggalkan dunia politik karena urusana agama dan politik tidak ada kaitannya. Menjawab kritikan ini, Ayatullah Modarres menjawab, "Politik itu agama dan agama itu politik."

Antartika, Benua Bebas Militer
 
63 tahun yang lalu, tanggal 1 Desember 1959, sebanyak 12 negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, menyetujui Perjanjian Antartika.

Perjanjian tersebut melarang segala aktivitas militer dan pengujian senjata di Benua Antartika. Perjanjian Antartika menjadi perjanjian pengendalian senjata pertama yang ditandatangani dalam periode Perang Dingin. Sejak 1800-an, sejumlah negara termasuk Inggris, Australia, Cile, dan Norwegia mengklaim sebagai pemilik Benua Antartika.

Klaim-klaim itu menyebabkan perselisihan diplomatik dan bentrokan senjata. Pada 1948 angkatan perang militer Argentina menembaki tentara Inggris di wilayah yang sama-sama mereka klaim. Insiden tersebut membuat Uni Soviet tertarik kepada benua ini.

Hal tersebut diketahui AS sehingga memacu AS untuk mengusulkan agar benua tersebut berada dalam pengawasan PBB. Tetapi, gagasan itu ditolak.

Pada 1950-an beberapa pejabat AS mulai memberikan tekanan agar Amerika bertindak lebih aktif mengenai Antartika, sebab mereka percaya bahwa benua tersebut memiliki potensi untuk digunakan sebagai lahan pengujian nuklir. Tetapi, Presiden Dwight D Eisenhower mengambil pendekatan yang berbeda.

Ia malah bekerja sama dengan Uni Soviet untuk mengeluarkan perjanjian yang menjadikan Antartika sebagai zona bebas militer. Perjanjian itu mulai berlaku pada Juni 1961.