Lintasan Sejarah 10 Desember 2022
Hari ini Sabtu, 10 Desember 2022 bertepatan dengan 15 Jumadil Awal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 19 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Ali Zainal Abidin as Lahir (Sebuah Riwayat)
1406 tahun yang lalu, tanggal 15 Jumadil Awal 38 HQ, berdasarkan sebagian riwayat Islam, pada hari ini Imam Ali bin Husein as putra Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw, terlahir ke dunia di kota Madinah.
Ketakwaan, ketinggian ilmu, dan kedermawanan Imam Ali bin Husain membuat beliau digelari Zainal Abidin atau "Hiasan Para Abid". Imam Ali Zainal Abidin merupakan salah satu dari 72 anggota kafilah Imam Husein di Karbala. Beliau menyaksikan sendiri ayah, paman, sepupu, dan sahabat-sahabat Imam Husein satu-persatu dibunuh oleh tentara Yazid, penguasa kaum muslimin saat itu. Namun karena sakit, Imam Ali Zainal Abidin tidak bisa ikut bertempur.
Setelah peristiwa tersebut, Imam Zainal Abidin mengabdikan hidup beliau untuk menyampaikan pesan perjuangan Imam Husein dan kebenaran Islam kepada kaum muslimin. Beliau akhirnya dibunuh oleh penguasa kaum muslimin saat itu, yaitu Dinasti Muawiyah.
Imam Ali Zainal Abidin dikenal sangat tekun beribadah dan sangat banyak bersujud menghadap Allah Swt, sehingga beliau juga digelari Imam as-Sajjad. Doa-doa dan munajat yang diucapkan Imam as-Sajjad dicatat oleh para pengikutnya dan dibukukan dalam sebuah kitab berjudul Sahifah Sajadiyah.
Deklarasi HAM Disahkan PBB
74 tahun yang lalu, tanggal 10 Desember 1948, Deklarasi Hak Asasi Manusia disahkan oleh Majelis Umum PBB.
Ide tentang hak asasi manusia yang berlaku saat ini berakar sejak era Perang Dunia II. Pembunuhan dan kerusakan dahsyat yang ditimbulkan Perang Dunia II menggugah suatu kebulatan tekad untuk membangun sebuah organisasi internasional yang sanggup meredakan krisis internasional serta menyediakan suatu forum untuk diskusi dan mediasi. Organisasi ini adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang telah memainkan peran utama dalam pengembangan pandangan kontemporer tentang hak asasi manusia.
Para pendiri PBB yakin bahwa pengurangan kemungkinan perang mensyaratkan adanya pencegahan atas pelanggaran besar-besaran terhadap hak-hak manusia. PBB kemudian menugaskan Komisi Hak Asasi Manusia untuk menulis sebuah pernyataan internasional tentang hak asasi manusia. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ini diumumkan sebagai "suatu standar pencapaian yang berlaku umum untuk semua rakyat dan semua negara" .
Namun, dalam pelaksanaannya, HAM malah dijadikan alat bagi negara-negara Barat untuk menekan negara-negara independen dunia di bidang politik dan ekonomi dalam rangka memperluas pengaruh imperialisme mereka. Kini banyak negara-negara yang menyuarakan agar diadakan perubahan isi Deklarasi HAM yang tidak sesuai dengan keyakinan, kebudayaan, dan adat istiadat mereka, demi mencegah penggunaan HAM untuk menekan mereka.
Demonstrasi Hari Tasu’a Anti Penindasan Rezim Pahlevi
44 tahun yang lalu, tanggal 19 Azar 1357 HS, warga Iran melakukan demonstrasi Hari Tasu’a anti penindasan Rezim Pahlevi.
Bersamaaan dengan peringatan hari kesembilan atau Tasu’a Imam Husein as pada 19 Azar 1357 HS, warga Iran yang revolusioner mengikuti acara Azadari Imam Husein as sekaligus melakukan demonstrasi bersejarah melawan rezim Shah Pahlevi yang despotik. Di Tehran, sekitar 4 juta warga baik laki-laki, perempuan dan anak-anak ikut dalam aksi demonstrasi dengan tujun ke jalan-jalan.
Para demonstran selain memperingati Tasua Imam Husein as, meneriakkan yel-yel anti rezim Shah dan menyatakan kebencian mereka kepada rezim diktator. Bersamaan dengan aksi demo di Tehran, warga di kota-kota lainnya juga melakukan aksi demo. Aksi unjuk rasa rakyat ini mengakibatkan pondasi rezim Shah yang bergantung pada kekuatan asing semakin melemah dan hanya menanti kehancurannya.