Jan 03, 2023 10:09 Asia/Jakarta
  • 3 Januari 2023
    3 Januari 2023

Hari ini Selasa, 3 Januari 2023 bertepatan dengan 10 Jumadil Tsani 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Dey 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Attar Neishabouri Tewas

826 tahun yang lalu, tanggal 10 Jumadil Tsani 618 QH, Fariruddin Attar Neishabouri, penyair dan sufi terkenal Iran tewas oleh pasukan Mongol yang menyerang kawasan Iran.

Attar terlahir ke dunia sekitar tahun 540 hijriah. Setelah ayahandanya meninggal dunia, Attar meneruskan profesi ayahnya sebagai penjual obat-obatan. Kecerdasaan Attar membuatnya mampu menjadi seorang dokter hanya dengan mempelajari secara otodidak masalah obat-obatan yang dijualnya.

Kekayaan dari hasil menjual obat-obatan dan kemahirannya sebagai dokter membuatnya menjadi orang yang berkecukupan. Akan tetapi, dalam sebuah fase kehidupannya, Attar mengalami perubahan kondisi kejiwaan secara revolutif.

Untuk itulah ia kemudian meninggalkan profesi dan segala kehidupan duniawinya. Attar kemudian melakukan perjalanan jauh. Dari Mekah yang berada Jazirah Arab, ia kemudian menyusuri kawasan Ma Wara'an Nahr. Sepanjang perjalanannya tersebut, Attar bertemu dengan sejumlah ‘urafa terkenal zaman itu.

Segala yang dijumpai sepanjang perjalanan itu ia tuangkan ke dalam tulisan-tulisan yang memiliki makna mendalam serta nilai kesusatraan yang sangat tinggi. Karya paling terkenal Attar adalah kitab syair berjudul "Mantiquth Thayr". Selain itu, karya Aththar yang lainnya adalah "Tadzkiratul Awliya", "Ilahi Name", "Asrar Name", dan "Mushibat Name".

Pesan Imam Khomeini Kepada Gorbachev

34 tahun yang lalu, tanggal 13 Dey 1367 HS, Imam Khomeini, pemimpin Revolusi Islam Iran, mengirimkan surat kepada Mikail Gorbachev, presiden terakhir Uni Soviet.

Mikail Gorbachev dan Imam Khomeini ra

Dalam surat itu, Imam Khomeini mengajak Gorbachev untuk menyingkirkan paham Marxisme dan memeluk Islam. Dengan argumentasi yang jernih dan jitu, Imam Khomeini menunjukkan kesalahan sistem sosialis.

Beliau menulis, "Kebenaran harus diungkapkan bahwa masalah utama negara Anda bukanlah masalah kepemilikan, ekonomi, dan kebebasan. Masalah utama Anda adalah ketiadaan keyakinan terhadap Tuhan sebagaimana yang juga dialami oleh negara-negara Barat. Ketidakyakinan Barat terhadap Tuhan inilah yang kini membawa, atau akan membawa, mereka ke jalan buntu. Masalah utama Anda adalah pertempuran yang panjang dan tanpa arti dengan Tuhan dan Pencipta Segala Wujud."

Di akhir suratnya, Imam Khomeini menulis, "Bagi semua orang, telah jelas bahwa sejak saat ini, komunisme harus dicari dari dalam museum sejarah politik dunia. Saya harap Anda mempelajari Islam secara sungguh-sungguh. Hal ini bukan karena Islam dan umat Islam memerlukan Anda, namun karena nilai-nilai Islam yang tinggi dan universal-lah yang mampu memberikan jalan kesejahteraan dan kebebasan bagi semua bangsa."

Prediksi Imam Khomeini tentang keruntuhan sistem komunis yang ditulis dalam surat ini, terbukti pada tiga tahun berikutnya, yaitu bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991.

AS Tangkap Diktator Panama

33 tahun yang lalu, tanggal 3 Januari 1990, pasukan Amerika Serikat menangkap diktator Panama, Manuel Noriega. Dia dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba dan kejahatan lain.

Noriega bersembunyi di Kedutaan Vatikan di Ibu kota Panama City sebelum akhirnya menyerah kepada pasukan AS yang menyerbu negaranya. Dia lalu dibawa ke Kota Miami, AS, untuk diadili.

Pada 10 Juli 1992, Noriega dinyatakan bersalah terlibat perdagangan obat terlarang, pencucian uang, dan pemerasan. Dia lalu dihukum penjara selama 40 tahun.

Berjuluk "Muka Nanas," Noriega lalu dibawa ke AS untuk diadili dan dihukum penjara sejak 1992. Dia juga dinyatakan bersalah dalam sidang in abstentia pada 1995 atas kasus pembunuhan dan kasus pencucian uang pada 1999.

Atas permintaan Prancis, AS lalu mengekstradisi Noriega untuk diadili di Paris pada 2010. Di sana, Noriega dihukum penjara selama tujuh tahun. Hukuman penjara terus mendera Noriega. Pada 11 Desember 2011, Noriega diekstradisi ke Panama untuk menjalani hukuman penjara selama 20 tahun.

Tags