Lintas Warta 23 Januari 2023
Penghinaan Quran, Swedia Memilih Alasan Kebebasan Berekspresi.
Tobias Billstrom, Menteri Luar Negeri Swedia bereaksi terhadap kritik dari banyak negara tentang penghinaan Al-Quran di Stockholm dalam sebuah pesan di Twitter pada hari Sabtu (21/01/2023).
Billstrom menulis, Hasutan anti-Islam sangat menakutkan. Swedia menikmati kebebasan penuh untuk berekspresi, tetapi ini tidak berarti bahwa pemerintah Swedia atau saya menyetujui pendapat ini.
Dengan demikian, pemerintah Swedia telah mengambil sikap bersayap mengenai penghinaan terhadap Al-Quran di Stockholm, ibu kota negara ini.
Pada hari Sabtu (21/1), seorang ekstremis kanan bernama Rasmus Paludan membakar salinan Al-Quran di depan kedutaan Turki di Swedia.
Rasmus Paludan adalah seorang politisi dan pengacara Denmark-Swedia dan pemimpin kelompok sayap kanan Hard Line, yang didirikan pada 2017. Paludan menerima kewarganegaraan Swedia pada tahun 2020.
Ia dikenal dengan pandangan anti-Islam dan anti-imigran. Orang ini telah diadili berkali-kali di Denmark karena melanggar hukum.
a telah mulai membakar Quran di berbagai kota di Swedia. Di setiap kota, ia pergi ke lingkungan imigran Muslim dan membakar Al-Quran.
Protes dan reaksi keras para imigran Muslim berujung bentrok dengan polisi. Paludan sebelumnya mencalonkan diri untuk pemilihan umum parlemen Denmark 2019 dengan slogan "Mengosongkan Denmark dari Muslim" dan "Melarang Islam di Denmark", tetapi ia gagal. More ...