Kalam Hikmah (87): Syahid Soleimani Satu Maktab
Hadirin yang saya kasihi, saudara dan saudariku, jemaah salat yang budiman! Ikhlas, membawa berkah.
Di mana saja di sana ada keikhlasan, maka Allah SWT akan memberikan berkah pada keikhlasan hamba-hamba-Nya yang tulus, pekerjaan yang dilakukan akan mendatangkan keberkahan, akan tumbuh dan berkembang, dan dengan cara tertentu, manfaat dari pekerjaan itu akan sampai ke tangan semua orang, keberkahannya akan senantiasa ada di tengah masyarakat. Semua ini disebabkan oleh ikhlas.
Buah dari keikhlasan tidak lain adalah cinta dan kesetiaan rakyat, air mata dan kesedihan rakyat, kehadiran, dan pembaharuan semangat revolusioner rakyat.
Akan tetapi ketika kita mengevaluasi peristiwa-peristiwa ini, menilai, memberikan apresiasi, dan mengukur seberapa besar bobot serta nilai dari peristiwa-peristiwa ini, hal itu akan terwujud ketika kita tidak memandang Haj Qassem Soleimani, syahid mulia, dan Abu Mahdi, syahid mulia, dalam kaca mata sebagai seorang pribadi, tetapi melihat mereka dalam kaca mata sebagai sebuah maktab.
Kita harus memandang Komandan syahid mulia kita, dalam kaca mata sebuah maktab, sebuah jalan, sebuah sekolah tempat belajar, maka saat itu urgensi masalah ini akan menjadi jelas.
Bobot dan nilai masalah ini akan menjadi jelas. Kita seharusnya tidak memandang Pasukan Quds, IRGC hanya sebatas sebuah institusi dan lembaga administratif. Sebaliknya, kita harus melihatnya sebagai institusi kemanusiaan yang memiliki motif kemanusiaan yang besar dan jelas.