Mar 18, 2023 09:57 Asia/Jakarta
  • 18 Maret 2023
    18 Maret 2023

Hari ini Sabtu, 18 Maret 2023 bertepatan dengan 25 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 27 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abu Muslim Khurasani Terbunuh

1307 tahun yang lalu, tanggal 25 Sya'ban 137 HQ, Abu Muslim Khurasani, seorang panglima perang asal Iran, dibunuh atas perintah al-Manshur, penguasa dari Dinasti Abbasiah.

Abu Muslim Khurasani adalah pemimpin gerakan pemberontakan rakyat terhadap pemerintahan Umawiyah yang despotik. Kelompok pemberontakan yang bernama "Pembawa Bendera Hitam" ini, setelah melalui banyak peperangan, berhasil menggulingkan pemerintahan Umawiyah.

Setelah runtuhnya Dinasti Umawiyah, Dinasti Abassiah memegang tampuk kekuasaan. Khalifah al-Manshur kemudian merasa khawatir atas kekuasaan yang dimiliki Abu Muslim Khurasani dan pengaruhnya yang meluas di tengah masyarakat. Oleh karena itulah dia memerintahkan antek-anteknya untuk membunuh Khurasani.

Iran Memanfaatkan Telegrap Pertama  Kali

165 tahun yang lalu, tanggal 27 Isfand 1236 HS, untuk pertama kalinya Iran menggunakan telegrap.

Sejarah

Surat kabar Vaqae Ettefaqie bernomor 372 pada hari itu memberitakan peristiwa penting di Iran. Pada hari ini telegrap berhasil dipasang di madrasah Darul Funoun beserta kabelnya. Setelah itu kabel telegrap dipasang dari istana kerajaan hingga taman Lalehzar dan setelah itu sejumlah daerah lain memiliki sambungan telegrap.

Penting untuk diketahui bahwa telegrap yang ada di Iran lebih menguntungkan Inggris, ketimbang rakyat Iran. Karena dengan menyambungkan jalur komunikasi antara India dan Eropa, bukan hanya Inggris dapat dengan mudah memiliki akses ke negara-negara jajahannya, tapi adanya telegrap di Iran dan pengutusan agen-agen Inggris ke negara ini, mereka berusaha memperluas pengaruhnya di Iran.

Perjanjian Damai FLN-Prancis Ditandatangani
 
61 tahun yang lalu, tanggal 18 Maret 1962, ditandatanganinya perjanjian antara Front pembebasan nasional Aljazair (FLN) dengan pemerintah Prancis, untuk menghentikan perang Aljazair yang telah berlangsung tujuh tahun.

Perjanjian ini sekaligus menandai berakhirnya 130 tahun penjajahan Prancis di Aljazair.
 
FLN didirikan pada bulan Oktober 1954 oleh para pemuda muslim Aljazair dengan tujuan untuk mengorganisasi perjuangan bersenjata mereka melawan Prancis. Pemerintah Prancis mengirimkan ratusan ribu tentara untuk menghentikan perlawanan FLN, namun tetap tidak berhasil.
 
Akhirnya, Prancis dan FLN bersedia menandatangani perjanjian tahun 1962, yang berisi janji dari Prancis untuk melenggarakan referendum yang akan menentukan nasib bangsa Aljazair. Dalam perang Aljazair itu, lebih dari 100.000 kaum muslim gugur sementara korban di pihak Prancis sekitar 10.000 orang.