Mar 17, 2023 10:14 Asia/Jakarta
  • 17 Maret 2023
    17 Maret 2023

Hari ini Jumat, 17 Maret 2023 bertepatan dengan 24 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 26 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Hasan Shirazi Meninggal Dunia

132 tahun yang lalu, tanggal 24 Sya'ban 1312 HQ, Mirza Muhammad Hasan Shirazi, seorang ahli fiqih dan marji' besar Islam, meninggal dunia.

Mirza Muhammad Hasan Shirazi

Mirza Muhammad Hasan Shirazi dilahirkan pada tahun 1230 Hijriah di kota Shiraz, di selatan Iran. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau melanjutkan pendidikan ke hauzah imiah di kota Najaf, Irak. Selama beberapa tahun, beliau belajar dari Syaikh Murtadha Anshari, yang merupakan ulama besar pada zaman itu, sampai akhirnya mencapai derajat keilmuan yang tinggi.

Mirza Shirazi merupakan pencetus pemboikotan tembakau di Iran. Beliau mengeluarkan fatwa yang mengharamkan tembakau dan rokok, yang kala itu penjualannya dimonopoli oleh Inggris. Fatwa ini merupakan penentangan besar terhadap rezim yang berkuasa waktu itu, yaitu Raja Nasirudin dari Dinasti  Qajar, yang bekerja sama dengan Inggris.

Fatwa pengharaman tembakau ini memberikan pengaruh besar bagi perjuangan rakyat Iran selanjutnya dalam melawan rezim-rezim despotik di Iran.

De Broglie Meninggal
 
36 tahun yang lalu, tanggal 17 Maret tahun 1987, Prince Louis-Victor de Broglie seorang ilmuwan fisika asal Prancis, meninggal dunia dalam usia 95 tahun.

Awalnya, de Broglie menuntut ilmu di bidang sastra dan kemudian mempelajari fisika. Dia kemudian melakukan berbagai penelitian di bidang kuantum dan pada tahun 1924, de Broglie menyampaikan tesisnya berjudul "Penelitian Atas Teori Kuantum" di Fakultas Sains, Universitas Paris, sehingga meraih gelar doktor.

Antara tahun 1930 hingga 1950,  Louis de Broglie meneliti berbagai aspek gelombang mekanik. Penelitiannya itu disimpulkannya pada tahun 1951 dengan nama teori "pecahan ganda".

Pada tahun 1929, dia dianugerahi Nobel bidang fisika untuk penemuannya atas gelombang alami elektron.

Sayid Ahmad Khomeini Wafat

28 tahun yang lalu, tanggal 26 Isfand 1373 Hs, Sayid Ahmad Khomeini, ulama mujahid meninggal dunia setelah menderita penyakit serius dan setelah dishalati oleh Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, beliau dikuburkan di sisi ayahnya.

Sayid Ahmad Khomein

Hujjatul Islam Sayid Ahmad Khomeini lahir pada 24 Isfand 1324 HS (15 Maret 1946) di tengah keluarga agamis dan ulama di kota Qom.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, saat ayahnya diasingkan ke Najaf, Irak, Sayid Ahmad Khomeini baru memulai pendidikan agamanya dan menyelesaikan dengan cepat pendidikannya.

Setelah kakaknya, Sayid Mostafa Khomeini syahid, Sayid Ahmad Khomeini memegang tanggung jawab utama yang menghubungkan Imam Khomeini ra dengan rakyat Iran hingga kemenangan Revolusi Islam. Pasca berdirinya pemerintahan Islam di Iran, hubungan ini tetap terjaga dan senantiasa ia berada bersama Imam Khomeini ra.

Selama di Paris, selain menghadapi kelompok politik menyimpang dari garis Imam Khomeini ra, Sayid Ahmad Khomeini menyusun urusan kantor Imam Khomeini dengan penuh ketelitian. Semua ini dapat dilakukan berkat pengalaman yang cukup selama bertahun-tahun berjuang di Iran.

Setelah tiba di Iran dan kemenangan Revolusi Islam, Sayid Ahmad Khomeini seperti sebelumnya memegang urusan kantor Imam Khomeini dan menjamin kondisi yang lebih luas dan leluasa bagi Imam Khomeini ra untuk berhubungan dengan masyarakat dan para pejabat negara. Beliau setiap harinya mengatur pertemuan yang dilakukan Imam Khomeini ra dengan pelbagai kalangan dan pribadi.

Sebagai kepala kantor Imam Khomeini ra, Sayid Ahmad Khomeini bertanggung jawab atas sejumlah pekerjaan penting dan dengan penuh keikhlasan beliau berhasil melakukan tanggung jawabnya. Ketika dimulainya perang delapan tahun dengan Irak akibat agresi rezim Saddam Husein, Sayid Ahmad Khomeini ra berusaha mendapat informasi detil mengenai perang, menyusun informasi dan menyampaikannya pada saat yang tepat kepada Imam Khomeini ra. Semua tanggung jawab ini dilakukannya dengan baik.

Setelah meninggalnya Imam Khomeini ra, Sayid Ahmad Khomeini menjadi anggota Dewan Ahli Kepemimpinan dan wakil Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, selain tetap bertugas sebagai pengelola Yayasan Penyusunan dan Dokumentasi Karya Imam Khomeini ra. Banyak buku dan tulisan-tulisan tangan Imam Khomeini ra yang berhasil dipublikasikan.

Hubungan Sayid Ahmad Khomeini dengan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei sangat akrab dan selama hidupnya menjadi sahabat beliau.

Tags