Jun 17, 2023 10:11 Asia/Jakarta
  • 17 Juni 2023
    17 Juni 2023

Hari ini, Sabtu, 17 Juni 2023 bertepatan dengan 28 Dzulqa'dah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 27 Khordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Abul Qasim Thabrani Wafat
 
Tanggal 28 Dzulqadah 360 HQ, Abul Qasim Thabrani, seorang ulama terkenal asal Isfahan, Iran, meninggal dunia. 

Abul Qasim Thabrani adalah ilmuwan dan ahli hadits terkenal abad keempat hijriah.

Untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman, Thabrani melakukan banyak perjalanan ke negeri-negeri muslim, dan selama 33 tahun lamanya, ia melakukan riset atas sejumlah bidang studi ilmu keislaman.
 
Ada tiga kitab ilmu hadits terkenal yang ditulisnya,masing-masing bernama "Mu'jam Kabir", "Mu'jam Wasath", dan "Mu'jam Shagir".

Abdoel Moeis, Sastrawan Wafat

Tanggal 17 Juni 1959, Abdoel Moeis, sastrawan Indonesia wafat dan dikebumikan di Bandung, Jawa Barat.

Abdoel Moeis juga kondang sebagai seorang sastrawan. Salah Asuhan yang melegenda itu adalah salah satu karyanya. Selain itu, Moeis berperan di balik berdirinya Technische Hoge School di Bandung yang merupakan cikal bakal dari Institute Teknologi Bandung (ITB).

Sejarah

Ia juga menggeluti dunia pers dan aktif menulis di pelbagai media seperti surat kabar seperti Neratja, Kaoem Moeda, Oetoesan Hindia, De Expres  dan lain-lain. Pada tanggal 8 Februari 1922, Moeis ditangkap dan diasingkan ke Garut karena keterlibatannya dalam aksi mogok kaum buruh 11 Januari 1922.

Iran Menerima Resolusi 598 DK-PBB Tahun 1975

Tanggal 27 Tir 1367 HS, Republik Islam Iran menerima Resolusi 598 Dewan Keamanan PBB

Salah satu alasan bohong rezim Baath Irak untuk menginvasi teritorial Republik Islam Iran adalah perselisihan soal perbatasan yang telah ditetapkan dalam perjanjian Aljazair tahun 1975. Di saat perang, ketika eksistensi Irak berada dalam  kondisi bahaya, Amerika dan sekutunya yang menjadi pendukung Irak secara praktis terlibat dalam perang. Sementara itu, Imam Khomeini ra dengan melihat masalah Republik Islam dan mengetahui konspirasi luas Amerika dan Barat untuk menghapus Revolusi Islam, setelah melakukan konsultasi dengan para komandan senior dan pejabat tinggi negara akhirnya menerima resolusi 598 Dewan Keamanan PBB.

DK-PBB dalam resolusi ini mengajak dua negara; Iran dan Irak untuk melakukan gencatan senjata dan menciptakan perdamaian. Iran yang melihat isi resolusi ini masih menguntungkan, khususnya butir yang terkait dengan penyebutan siapa pelaku agresi pertama dan pembayaran kerugian akhirnya menerima resolusi itu. Rezim Irak juga mengikuti langkah Iran dan menerima resolusi itu, tapi hingga terciptanya gencatan senjata resmi pada bulan Mordad 1367 HS, mereka masih melanjutkan serangannya ke teritorial Iran.

Pasca penerimaan resolusi 598 DK-PBB dari pihak Iran, gencatan senjata antara kedua pihak tercipta pada tanggal 29 Mordad 1367 HS, sementara DK-PBB meratifikasi resolusi itu pada 18 Mordad 1367 HS. Dengan ratifikasi itu, para pemantau militer Iran, Irak dan PBB membentuk komisi yang terdiri dari 400 orang dari 25 negara yang ditempatkan di Iran dan Irak.