Jul 10, 2023 10:03 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 10 Juli 2023

Hari ini, Senin 10 Juli 2023 bertepatan dengan 21 Dzulhijjah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 19 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Kelahiran Jamaluddin Ibnu Qafti, Penulis Mesir
 
Tanggal  21 Dzulhijjah 568 HQ, Jamaluddin Abul Hasan Ali bin Yusuf Shaibani, yang terkenal dengan nama Ibnu Qafti, seorang penulis kenamaan asal Mesir, terlahir ke dunia di sebuah kota kecil bernama Qaft.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja di kantor pengadilan. Ibnu Qafti meninggalkan 26 karya penulisan di bidang sejarah dan bidang-bidang keilmuan lainnya. 

Karya Ibnu Qafty yang paling terkenal berjudul Tarikhul Hukama. Selain itu, Ibnu Qafti juga menulis berbagai artikel mengenai sejarah Kairo, Maroko, Yaman, dan Dinasti Saljuk, Dinasti Ghaznawian, serta dinasti Ali Buyeh.

Bahama Merdeka
 
Tanggal 10 Juli 1973, kepulauan Bahama yang terletak di lautan Atlantik, di sebelah timur Amerika, meraih kemerdekaannya. Orang Eropa yang pertama kali datang ke Kepulauan Bahama adalah Christoper Columbus tahun 1492 dan sejak itu, Bahama dijadikan wilayah kekuasaan Spanyol.

Sejarah

 
Penduduk asli Bahama adalah suku Indian Arawak, yang sebagaimana juga terjadi di negara-negara jajahan Eropa lainnya, suku Indian itu akhirnya tersingkir dan punah. Pada tahun 1647, Bahama jatuh ke tangan Inggris dan didirikanlah pemukiman pertama orang Eropa di kepulauan tersebut.
 
Pada tahun 1964, Bahama mendapatkan status otonomi dan barulah pada tahun 1973, meraih kemerdekaan penuh. Bahama kini menjadi salah satu tempat pariwisata terkenal di dunia dan pendapatan devisa terbesar negara ini diperoleh dari sektor pariwisata.

Kudeta AS di Iran Terbongkar

Tanggal 19 Tir 1359 HS, rencana kudeta di Iran yang didalangi AS terbongkar dan berhasil digagalkan oleh tentara Republik Islam Iran.

Kudeta ini direncanakan oleh pihak-pihak dalam negeri yang terkait dengan mantan rezim Shah yang bekerja sama dengan AS, rezim Zionis, dan rezim Baath Irak.

Kudeta yang bertujuan untuk menggulingkan Republik Islam Iran yang baru saja berdiri itu, terjadi dua bulan setelah kegagalan AS dalam serangan militernya ke Tabas, di wilayah timur Iran.

Para pelaku kudeta ini berencana, dengan berpangkalan di pangkalan angkatan udara Iran "Nuzhe" di  dekat kota Hamedan, mereka akan melancarkan serangan milter ke berbagai gedung penting di Teheran, antara lain gedung Radio dan Televisi Iran dan rumah Imam Khomeini. Namun kudeta ini berhasil terbongkar sebelum sempat dilaksanakan.