Sep 02, 2023 10:18 Asia/Jakarta
  • 2 September 2023
    2 September 2023

Hari ini, Sabtu, 2 September 2023 bertepatan dengan 16 Safar 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 11 Shahrivar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Wafatnya Ayatullah Mujtahid Tabrizi

Tanggal 16 Shafar 1337 HQ, Ayatullah Mujtahid Tabrisi meninggal dunia.

Mirza Musthafa Mujtahid Tabrizi, ulama besar kota Tabriz, Iran dikenal dengan kecerdasannya yang luar biasa, dibarengi akhlak mulia. Mirza Mujtahid Tabrizi lahir dalam keluarga agamis.

Bagi semua ulama yang semasa dengannya, kecakapan Ayatollah Mujtahid Tabrizi dalam ilmu fiqih, ushul fiqih, perbintangan, matematika, puisi dan sastra termasuk di atas rata-rata. Beliau menyelesaikan pendidikan dasarnya di Iran dan kemudian menuntut ilmu di Najaf, Irak dan mengikuti kuliah Akhond Khorasani, Syeikh al-Syariah al-Isfahani, Sayid Muhammad Kazhim Yazdi dan guru-guru besar lainnya.

Buku al-Ghurudh, Catatan atas Kifayah al-Ushul dan al-Libas al-Masykuk merupakan sebagian dari karya-karyanya.

Perang Dunia II Berakhir
 
Tanggal 2 September 1945, dengan menyerah tanpa syaratnya Jepang, Perang Dunia Kedua dinyatakan berakhir.

Sejarah

Setelah kekalahan susul-menyusul Jepang melawan pasukan Sekutu di perang dan dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki oleh AS, akhirnya pasukan Jepang terpaksa menyerah kalah. Kejadian ini terjadi  empat bulan setelah menyerahnya Jerman. Kemudian diadakan perjanjian Postdam yang berisi penyerahan Jepang kepada Sekutu.
 
Berdasarkan perjanjian ini, komandan umum militer Jepang diserahkan kepada Jenderal MacArthur dari AS. Pada tahun 1951, 49 negara dunia mengadakan perjanjian damai dengan Jepang dan setahun kemudian Jepang kembali memegang pemerintahannya sendiri.

Ayatullah Mahdavi Kani Menjadi Perdana Menteri

Tanggal 11 Shahrivar 1360 HS, Ayatullah Mahdavi Kani menjadi Perdana Menteri Republik Islam Iran.

Pasca ledakan di kantor perdana menteri Iran yang berakibat gugur syahidnya Rajai dan Bahonar, presiden dan perdana menteri Iran, untuk sementara Dewan Kepresidenan bertanggung jawab menjalankan urusan pemerintahan. Sekaitan dengan kondisi ini, Imam Khomeini ra menekankan agar segera dipilih pengganti dan diisinya pos yang ditinggal akibat kejadian tersebut.

Oleh karenanya, sejak tersebarnya berita ledakan itu langsung dimulai pembicaraan untuk menetapkan perdana menteri. Setelah berunding cukup alot dan lama, Dewan Kepresidenan mengusulkan kepada parlemen agar Ayatullah Mahdavi Kani yang waktu itu menjabat sebagai menteri dalam negeri di kabinet Syahid Rajai agar mengisi posisi perdana menteri.

Pada tanggal 11 Shahrivar 1360 HS, Ayatullah Mahdavi Kani terpilih sebagai perdana menteri dengan suara mayoritas 148 suara setuju dari 179 suara yang ada. Periode jabatan Ayatullah Mahdavi Kani sebagai perdana menteri berakhir pada bulan Mehr tahun itu juga dengan terpilihnya Ayatullah Khamenei sebagai Presiden Iran.

Ayatullah Mahdavi Kani meninggal dunia pada 29 Mehr 1393 HS dalam usia 83 tahun.