Okt 07, 2023 15:14 Asia/Jakarta

Pada tanggal 1 Oktober, seorang gadis berusia 16 tahun dari Tehran pingsan di stasiun metro.

Armita Geravand pingsan beberapa detik setelah memasuki kereta metro di Tehran timur. Armita ditemani bersama teman-temannya.

Dia dengan cepat dipindahkan keluar dari kereta oleh teman-temannya. Beberapa menit kemudian, ambulans tiba.

Armita diresusitasi dan dipindahkan ke rumah sakit dengan ambulans.

Dia kini telah menjadi umpan baru bagi pabrik propaganda Barat terhadap Iran. Meskipun ada bukti, berita palsu dan misinformasi menjadi berita utama di seluruh dunia.

Media Barat menuduh Armita dipukuli secara brutal oleh polisi. Ada juga laporan palsu tentang ibu Armita yang “ditahan dengan kekerasan”.

Laporan-laporan yang tidak berdasar telah menyebar dengan kecepatan yang memusingkan. Apa yang disebut sebagai “oposisi” Iran yang berbasis di Barat telah menyiapkan makanannya.

Oposisi yang didukung Barat mengeksploitasi kasus ini untuk agenda jahatnya. Amplifikasi hoax di jaringan media sosial dilakukan dengan bantuan bot dalam jumlah besar.

Keseluruhan kasus Armita Geravand sangat mengingatkan kita pada kasus Mahsa Amini yang terjadi setidaknya satu tahun lalu.

Keduanya dimulai dengan tuduhan dan kampanye propaganda besar-besaran.

Dalam kedua kasus tersebut, media Barat dan rezim Barat saling bahu membahu melawan Iran.

Tags