Lintasan Sejarah 26 November 2023
Hari ini, Minggu, 26 November 2023 bertepatan dengan 12 Jumadil Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 5 Azar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Ibnu Abdissalam, Faqih Syafi’i Wafat
Tanggal 12 Jumadil Awal 660 Hq Izzuddin Abu Muhammad Abdulaziz bin Abdussalam yang lebih dikenal dengan Syaikh al-Islam dan Sulthan al-Ulama meninggal dunia.
Ibnu Abdissalam merupakan ulama besar mazhab Syafi’i di abad ketujuh Hijriah. Beliau mempelajari fiqih dari Ibnu Asakir dan ushul dari Saifuddin Amidi. Tidak lama menuntut ilmu ia telah menjadi ulama terkenal di masanya.
Semasa hidupnya, Ibnu Abdissalam banyak menyaksikan konflik internal dari dinasti Ayyub dan juga perang antara pasukan Ayyub dengan tentara Salib. Dalam kondisi yang demikian, intervensinya dalam urusan politik dan mengajak penguasa waktu itu untuk menghadapi pasukan Roma menyebabkan beliau semakin dikenal.
Ibnu Abdussalam mengajar ilmu-ilmu agama selama di Damaskus. Beberapa waktu kemudia beliau pergi ke Mesir dan menjadi hakim sambil melanjutkan kewajibannya mengajar agama. Selama lebih dari 20 tahun mengajar dan memberikan fatwa, beliau juga menjadi Imam Jumat di Kairo. Beliau begitu serius dalam mengamalkan ilmu dan melaksanakan kewajiban Amar Makruf dan Nahi Munkar. Beliau meninggalkan banyak karya tulis seperti al-Fatawa dan al-Isyarah ila al-Ijaz.
Tentara Rakyat Mustadhafin, Basij Dibentuk
Tanggal 5 Azar 1358 HS, menyusul dikeluarkannya perintah dari Imam Khomeini, Pemimpin Revolusi Islam Iran, mengenai pembentukan 20 juta tentara di Iran, dibentuklah Tentara Rakyat Mustadh'afin.
Tentara Rakyat yang disebut sebagai Basij ini, dengan berbekal keimanan yang kuat, semangat pengorbanan, dan semangat juang yang tinggi, memainkan peran besar dalam perjuangan rakyat Iran melawan invasi Irak. Hingga hari itu, Basij tetap berperan aktif dalam bidang sosial, budaya, dan militer di Iran.
Imam Khomeini dalam pernyataannya mengenai Basij mengatakan, "Basij merupakan manifestasi dari etika tinggi Islam dan tempat untuk berkhidmat kepada Tuhan."
Lee Kuan Yew Mengundurkan Diri
Tanggal 26 November 1990, Lee Kuan Yew mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Singapuran setelah berkuasa selama lebih dari 30 tahun dan digantikan Goh Chok Tong.
Selama kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura berkembang dari negara golongan dunia ketiga menjadi salah satu negara maju di dunia walaupun hanya memiliki sedikit penduduk dan minim sumber daya alam. Ia diakui sebagai arsitek kemakmuran Singapura dewasa ini meskipun peran itu sesungguhnya dilaksanakan Wakil Perdana Menteri Goh Keng Swee yang menangani bidang ekonomi. Ia dianggap sebagai pemimpin otoriter yang condong kepada kaum elite. Ia menerapkan peraturan-peraturan keras guna menekan kaum oposisi dan kebebasan berpendapat.
Meskipun telah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri, Lee Kuan Yew tetap menjadi tokoh politik yang berpengaruh di Singapura. Pada masa pemerintahan Goh Chok Tong, ia menjabat menteri senior. Kini, ia menjabat sebagai menteri penasihat, sebuah jabatan baru yang dibentuk di bawah kepemimpinan anaknya, Lee Hsien Loong, yang menjadi perdana menteri ketiga Singapura pada 12 Agustus 2004.