Kelaparan terjadi di mana-mana di Kebun Binatang Rafah, di ujung selatan Gaza, ketika para pengungsi Palestina mencari perlindungan dari perang antara kandang dan hewan-hewan mati kelaparan.

“Situasinya sangat tragis, tidak ada makanan, air, obat-obatan, atau apa pun,” kata pemiliknya, Ahmed Jumaa, sambil ditemani seekor burung beo yang hinggap di bahunya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan risiko kelaparan dan penyakit. Karena hanya sedikit bantuan yang masuk ke wilayah Palestina setelah tiga bulan terjadinya pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas.

Dan dengan pemboman tanpa henti yang dilakukan Zionis Israel yang mendorong semakin banyak warga Gaza ke selatan menuju Rafah, dekat perbatasan Mesir, Jumaa membuka pintunya bagi mereka yang membutuhkan.

“Kebun binatang ditutup setelah perang, tapi kami membukanya untuk menampung keluarga dan teman-teman pengungsi,” kata Jumaa.