Lintasan Sejarah 18 Februari 2024
Hari ini, Minggu, 18 Februari 2024 bertepatan dengan 8 Sya'ban 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 29 Bahman 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini
Ibnu Rumiyah Lahir
Tanggal 8 Sya'ban 561 HQ, Ibnu Rumiyah, seorang ahli hadis, ahli tanaman obat, dan ahli obat-obatan muslim abad ke 6 Hijriah, terlahir ke dunia.
Bersamaan dengan menuntut ilmu-ilmu agama dari ulama-ulama besar pada zamannya, Ibnu Rumiyah juga melakukan penelitian di bidang tanaman obat.
Pada awalnya, Ibnu Rumiyah melakukan penelitian tanaman obat di Andalusia, kemudian pergi ke berbagai negara, seperti Mesir, Irak, dan Hijaz, untuk meneruskan penelitiannya itu. Ibnu Rumiyah meninggalkan banyak karya penulisan di bidang hadis, fiqih, dan ilmu flora.
Kerusuhan Kota Tabriz Meletus
Tanggal 29 Bahman 1356 HS, kerusuhan di kota Tabriz yang terletak di barat laut Iran meletus.
Kerusuhan ini berawal dari berkumpulnya rakyat kota Tabriz di Masjid Agung Tabriz untuk memperingati gugurnya para syuhada yang dibunuh oleh tentara rezim Shah pada tanggal 9 Januari 1978 di kota Qum. Namun, para tentara memperlakukan warga yang berkumpul di mesjid itu dengan kasar hingga timbullah bentrokan yang akhirnya meluas menjadi kerusuhan besar di seluruh kota.
Rezim Shah dalam usahanya untuk menutup-nutupi gerakan revolusi Islam rakyat Iran, melemparkan tuduhan bahwa pelaku kerusuhan itu adalah orang-orang yang datang dari luar perbatasan Iran.
Dua Kereta di Korsel Terbakar
Tanggal 18 Februari 2003 terjadi tragedi yang melanda jasa transportasi di Korea Selatan (Korsel). Sedikitnya 198 penumpang tewas dan 147 lainnya terluka saat dua kereta bawah tanah terbakar.
Kereta 1080 dan 1079 tengah berjalan berlawanan arah menuju Stasiun Jungangno di kawasan Daegu saat seorang penumpang membakar gerbong pertama kereta 1079.Api mulai menjalar ke lima gerbong lainnya. Akibatnya, saat kereta 1079 tiba di Jungangno, seluruh gerbong telah dilalap api.
Pada saat bersamaan, kereta 1080 yang dikemudikan masinis Choi Sang-yeol tiba di stasiun dan berhenti tepat di samping kereta 1079 yang terbakar. Alhasil, api pun menjalar ke kereta 1080 dan langsung membakar habis seluruh gerbongnya.
Sebagian besar penumpang kereta 1079 berhasil selamat setelah lari menerobos api dan asap. Namun kebanyakan penumpang 1080 tewas terbakar karena masinis mematikan mesin yang membuat penumpang tidak dapat keluar.
Beberapa hari kemudian polisi Korsel berhasil menangkap pelaku pembakaran, yakni Kim Dae-han, seorang mantan supir taksi berusia 56 tahun. Kim, yang sakit akibat stroke, berniat melakukan bunuh diri di kereta karena kecewa dengan pengobatan yang dijalaninya.
Setelah menjalani persidangan selama beberapa bulan, pada 7 Agustus 2003, Kim Dae-han dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Sementara dua masinis kereta, yakni Choi Sang-yeol dan Choi jeong-hwan masing-masing dihukum lima dan empat tahun penjara karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas.
Pasca bencana, otoritas perkereta-apian Korsel memperbaiki secara menyeluruh sistem keamanan kereta bawah tanah mereka. Sejumlah bahan yang mudah terbakar seperti plastik dan alumunium dilapisi dengan material tahan api.
Berbagai fasilitas keamanan seperti alat pemadam kebakaran dan lampu darurat dipasang di seluruh kereta dan stasiun Korsel.