Lintasan Sejarah 11 Januari 2017
Hari ini, Rabu tanggal 11 Januari 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 12 Rabiul Tsani 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 22 Dey 1395 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Qasimul Anwar Lahir
603 tahun yang lalu, tanggal 12 Rabiul Tsani 835 HQ, Sayid Qasimul Anwar, seorang penyair terkenal Iran zaman Timurian, meninggal dunia.
Sayid Qasimul Anwar dilahirkan di kota Tabriz, barat laut Iran. Awalnya, Sayid Qasim menetap di Herat, Afghanistan. Di kawasan itu, Sayid Qasim mengajar sastra Persia dengan jumlah murid yang sangat banyak. Akan tetapi, Pangeran Shahrukh dari Dinasti Timurian memiliki kecurigaan terhadap aktivitas Sayid Qasim.
Akhirnya, Sayid Qasim terpaksa meninggalkan Herat menuju Samarqand, Uzbekistan. Sejumlah karya tulis Sayid Qasimul Anwar yang berupa tulisan tangan hingga kini masih tersimpan rapi di sejumlah museum. Di antara karyanya adalah buku-buku berjudul "Anisul Arifin" dan Anisul ‘Asyiqin".
Mexico City Dibangun
692 tahun yang lalu, tanggal 11 Januari 1325, Mexico City yang kini menjadi ibukota Meksiko, dibangun oleh raja terakhir Dinasti Aztec.
Aztec adalah salah satu di antara suku-suku bangsa kulit merah Amerika Selatan yang datang ke Meksiko pada abad ke-12.
Kehidupan bangsa Aztec berpusat pada pertanian. Namun pada abad ke-16, bangsa Spanyol datang ke Meksiko untuk menancapkan imperialismenya di kawasan itu. Bangsa Aztec melakukan perlawanan dan terjadilah pertempuran di antara keduanya yang dimenangkan oleh Spanyol.
Sejak saat itu, jutaan orang Spanyol berdatangan ke Meksiko dan tinggal di sana, sementara bangsa Aztec tersingkir dan akhirnya punah.
Edward FitzGerald Meninggal
137 tahun yang lalu, tanggal 11 Januari 1880, Edward FitzGerald, seorang penyair dan penulis Inggris terkenal, meninggal dunia pada usia 71 tahun.
Fitzgerald dilahirkan pada tahun 1809 di Suffolk, Inggris. Ia menjadi terkenal karena karya terjemahannya atas syair-syair Rubaiyyat Umar Khayam. Rubaiyyat hasil terjemahan FitzGerald menjadi salah satu puisi Inggris yang paling populer.
Di antara karya FitzGerald lainnya adalah Euphranor, dibuat tahun 1851, yang berisi dialog Platonic, serta Polonius, dibuat tahun1852, yang merupakan kumpulan aphorisme.
Mirza Mahdi Ilahi Ghomsheh-I, Filsuf Quran Wafat
45 tahun yang lalu, tanggal 12 Rabiul Tsani 1393 HQ, Mirza Mahdi Ilahi Ghomseh-i, filsuf al-Quran meninggal dunia dan dimakamkan di komplek suci Sayidah Maksumah as di kota Qom.
Mirza Mahdi Ilahi Ghomsheh-I lahir pada 1319 Hq di kota Ghomsheh. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di kota kelahirannya, ia kemudian pergi ke Isfahan.
Selama di Isfahan, ia belajar kepada Ayatullah Syahid Sayid Hassan Modarres. Ia juga berguru kepada ulama besar seperti Agha Bozourgh Hakim, Haj Agha Hossein Qommi, Sheikh Asadollah Yazdi, Haj Mirza Hossein Faqih Sabzavar dan lain-lain.
Mirza ilahi Ghomsheh-I kemudian mengajar di madrasah Sepahsalar yang saat ini bernama madrasah Syahid Mothahhari. Di samping mengajar ia juga mengikuti kuliah Abolhassan Jelveh. Terjemahan al-Quran yang dilakukannya dengan metode tafsir merupakan karya terbesarnya.
Dewan Revolusi Iran Berdiri
38 tahun yang lalu, tanggal 22 Dey 1357 HS, pada situasi yang sangat krusial, yaitu ketika AS memberikan dukungan terang-terangan dan dari segala segi kepada Rezim Shah Pahlevi, Imam Khomeini mengeluarkan instruksi sangat berani kepada para pengikutnya, berupa pembentukan sebuah lembaga penggerak revolusi bernama Dewan Revolusi.
Dewan ini dibentuk untuk menjadi wadah koordinasi di antara kelompok-kelompok revolusioner, pemusatan agenda-agenda revolusi, serta bertugas untuk membentuk pemerintahan sementara. Dalam pesannya saat memberikan instruksi tersebut, Imam Khomeini mengatakan,
"Yang dikehendaki oleh rakyat Iran tidak hanya sekedar perginya Shah atau runtuhnya pemerintahan despotik. Yang diinginkan oleh rakyat Iran adalah berdirinya sebuah pemerintahan Islami yang kelak akan menjamin terciptanya keadilan, kebebasan, dan independensi bangsa".
Segera setelah jatuhnya Shah, Dewan Revolusi memainkan peranan sebagai pembuat sejumlah undang-undang sampai terbentuknya Majlis Syura Islami atau parlemen Iran.