Lintasan Sejarah 29 Maret 2017
Hari ini, Rabu tanggal 29 Maret 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 30 Jumadil Tsani 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Husein bin Muhammad Bangkit Melawan Khalifah Musta’in Billah
1187 tahun yang lalu, tanggal 30 Jumadil Tsani 251 HQ, Husein bin Muhammad bangkit melawan Khalifah Musta’in Billah
Ketika tekanan dan kezaliman anasir Khalifah Mustain Billah terhadap rakyat Kufah dan sekitarnya semakin meningkat, sebagian masyarakat kawasan itu siap bangkit untuk melawan khalifah. Mereka memilih seorang pemimpin dari keturunan Imam Ali as dan membantunya dari sisi fasilitas ekonomi, perang dan para pejuang.
Nasab pemimpin mereka ini menurut Thabari, sejarawan Islam adalah Husein bin Muhammad bin Hamzah bin Abdullah bin Husein bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib as. Ia merupakan keturunan keempat Imam Zainal Abidin as.
Husein bin Muhammad memulai perjuangannya secara terang-terangan pada 30 Jumadil Tsani 251 Hq dari kota Nainawa bersama 50 pendukungnya bangkit melawan pasukan Hisyam bin Abi Dalf. Setelah berperang dengan gagah berani, Husein bin Muhammad dan pasukannya terpaksa mundur ke Kufah. Dalam peperangan itu sejumlah pendukungnya gugur syahid dan sebagian lainnya ditawan dan dikirim ke Baghdad. Di sana, Muhammad bin Abdullah, Wakil Khalifah Abbasi mencambuki mereka setiap orang 500 kali dan setelah itu ia membebaskan mereka dengan tubuh penuh luka.
Penarikan Pasukan AS dari Vietnam
44 tahun yang lalu, tanggal 29 Maret 1973, dua bulan setelah penandatanganan perdamaian antara AS dan Vietnam, pasukan terakhir AS meninggalkan Vietnam Selatan.
Pada saat bersamaan para pasukan AS yang ditahan di Vietnam Utara dibebaskan. Setelah bantuan militer selama dua dekade, pada 1961 Presiden AS John F Kennedy mulai mengirimkan pasukan dalam skala besar untuk menghapus komunis di Vietnam.
Pengiriman pasukan lebih besar lagi dikirim pengganti Kennedy, Lyndon B Johnson, yaitu sebanyak 300 ribu pasukan. Namun selama perang itu juga, keputusan AS menyerang Vietnam ditentang banyak warga AS.
Penarikan pasukan AS mulai dilakukan pada era Presiden Nixon di awal 1970-an. Akhirnya pada Januari 1973, ada kesepakatan penandatanganan pakta perdamaian di Paris.
Perang Vietnam, bagi AS, memakan korban hingga 58 ribu jiwa, sedangkan sekitar 2 juta tentara dan penduduk sipil Vietnam menjadi korban.
Ayatullah Mirza Ali Akbar Marandi Wafat
23 tahun yang lalu, tanggal 9 Farvardin 1373 HS, Ayatullah Mirza Ali Akbar Marandi meninggalkan dunia.
Ayatullah Ali Akbar Marandi lahir di kota Marand pada 1314 HS dari keluarga ulama. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar agama di kota kelahirannya, beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Najaf, Irak. Beliau belajar pada guru-guru besar hauzah ilmiah Najaf selama 15 tahun seperti Syeikh Muhammad Muhsin Gharawi Isfahani, Mirza Naini, Agha Dhiya ad-Din Iraqi, Sayid Abul Hasan Isfahani.
Ayatullah Marandi selama 10 tahun belajar irfan dan sair suluk bersama teman sekamarnya Allamah Sayid Muhammad Husein Thabathabai kepada guru besar seperti Ayatullah Sayid Hossein Kouh Kamareh-i, Sayid Sadra Badkoubeh-i dan khususnya kepada Mirza Ali Qadhi Tabrizi Thabathabai. Beliau menguasai ilmu hadis, tafsir dan tentu saja masalah-masalah fiqih dan irfan.
Ayatullah Marandi tinggal di kota kelahirannya selama lebih dari 50 tahun dan selama itu pula beliau mengajar, menulis dan menuntun masyarakat ke jalan Allah. Beliau disebut oleh Allahmah Thabathabai sebagai bintang irfan yang terang benderang bersinar di langit.
Ayatullah Sheikh Abbas Khalesi Khorasani Wafat
18 tahun yang lalu, tanggal 9 Isfand 1378 HS, Ayatullah Sheikh Abbas Khalesi Khorasani meninggal dunia dalam usia 89 tahun dan dimakamkan di pekuburan umum Sarayan, Khorasan.
Ayatullah Ayatullah Sheikh Abbas Khalesi Khorasani lahir pada 1289 Hs di kota Ghaen, provinsi Khorasan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah agama, beliau belajar di Hauzah Ilmiah Mashad. Beberapa tahun di sana, beliau kemudian pergi ke Najaf al-Asyraf untuk melanjutkan pendidikannya dan belajar kepada guru-guru besar seperti Dhiya ad-Din Iraqi, Sheikh Mohammad Hossein Gharawi Isfahani, Sayid Abolhassan Isfahani, Sayid Jamaluddin Golpaygani dan Sayid Mahmoud Shahroudi. Ayatullah Khalesi mendapatkan ijazah ijtihad dan periwayatan hadis dari guru-gurunya.
Sekitar tahun 1320 HS, Ayatullah Khalesi kembali ke Iran dan pulang ke kampung halamannya untuk menyebarkan agama Islam. Beliau banyak menghasilkan karya tulis seperti Tarikh Iran, Sastra Persia dan Taqrir Kuliah Ushul Fiqih Ayatullah Shahroudi.